GRESIK (Realita) - Ketua DPRD Kabupaten Gresik, M. Abdul Qodir, menyayangkan terkait masih buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gresik dalam hal pendistribusian air bersih ke masyarakat.
Hal itu dilihat dari banyaknya infrastruktur PDAM yang hingga saat ini masih belum maksimal dan belum bisa menampung limpahan air umbulan. Bahkan dirinya mengatakan jika tingkat kepercayaan masyarakat ke perusahaan milik daerah itu menurun.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Resmikan Master Meter di Tambak Dalam, Ratusan Warga bisa Nikmati Air PDAM
"PDAM Gresik saat ini kehilangan kepercayaan dari masyarakat," kata Abdul Qodir, kepada awak media, Kamis (04/11/2011).
Baca juga: Pelanggan PDAM Surya Sembada Bisa Komplain 24 Jam Lewat Aplikasi CIS Selama Lebaran
“Air di Gresik saat ini lebih melimpah kalau dibandingkan 2 atau 3 tahun yang lalu. Namun ternyata infrastruktur PDAM belum siap menerima limpahan air umbulan. Mestinya perbaikan infrastruktur terkait dengan distribusi air bisa diskemakan melalui Perda penyertaan modal yang nilainya sebesar Rp 113 miliyar," lanjutnya.
Abdul Qodir menambahkan jika perbaikan layanan air termasuk dalam nawakarsa program bupati Gresik, Fandi Ahmad Yani. Ia menekankan agar dilakukan asesment di internal PDAM hingga dapat menekan kebocoran hingga 10%.
Baca juga: AMIU Ngrowo AE, Siap Penuhi Kebutuhan Air Minum Warga Madiun
"Saat ini tingkat kebocoran masih 40%, yang ditargetkan harus berkurang hingga 10% pada tahun 2022 nanti, dan selanjutnya terkait pemerataan ditribusi air sampai ke pelanggan. Management harus ditata, dengan menempatkan orang-orang yang kompetent yang tanggap dan mengerti terkait permasalahan yang dihadapi. Sehingga masyarakat akan bisa kembali percaya," pungkasnya.def
Editor : Redaksi