WASHINGTON - Bill Gates mengungkap dua strategi yang bisa dilakukan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 pada musim panas tahun depan. Dua cara itu adalah dengan terus menggenjot vaksinasi dan menggunakan obat antivirus untuk mencegah kematian.
Hal ini disampaikan Gates saat berbicara di event Bloomberg New Economy Forum pada Rabu (17/11) lalu. Menurutnya mengakhiri pandemi bukan berarti tidak ada lagi kasus COVID-19, melainkan jumlah kasusnya bisa diturunkan secara drastis pada akhir tahun 2022.
Baca juga: Bill Gates dan Elon Musk Dipastikan Hadiri KTT G20
Gates mengatakan target itu realistis untuk dicapai setelah melihat progres vaksinasi di seluruh dunia dan perkembangan obat antivirus. Ia menyadari di beberapa wilayah akses dan permintaan terhadap vaksin masih rendah, tapi akses akan ditingkatkan tahun depan setelah masalah pasokan diperbaiki.
Tapi menurut pendiri Microsoft ini, untuk mendorong permintaan vaksin mungkin akan sulit, terutama di daerah seperti di negara-negara Afrika sub-Sahara di mana pandemi COVID-19 tidak begitu kelihatan.
Sementara untuk obat antivirus, Gates mengatakan ia terkesan dengan pengembangannya meskipun belum disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration. Jika disetujui, obat-obat ini bisa menurunkan jumlah orang yang menderita gejala parah dan harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19.
Baca juga: Wanita Asal Aceh Ini Diidolakan BIll Gates, Siapa Dia?
Saat ini dua obat antivirus yang sudah didaftarkan ke FDA adalah molnupiravir buatan Merck dan Paxlovid buatan Pfizer. Gates mengatakan penderita COVID-19 nantinya bisa langsung mengonsumsi obat ini setelah mendapatkan hasil positif.
Hasil uji klinis kedua obat ini terbilang cukup menjanjikan. Dalam uji klinis yang dilakukan Pfizer, Paxlovid dan ritanovir bisa mengurangi risiko rawat inap atau kematian pada pasien berisiko tinggi hingga 89%, seperti dikutip dari CNBC, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Kata Bill Gates, di Yogyakarta Ada Hewan Paling Berbahaya di Dunia
Antara vaksin dan obat antivirus, Gates mengatakan tingkat gejala parah dan kematian yang disebabkan oleh COVID-19 bisa menurun secara drastis pada musim panas 2022. Tapi ia memperingatkan perkiraan itu bisa saja mundur karena munculnya varian COVID-19 yang lebih baru dan berbahaya.
"Saat ini, bukti adanya (varian baru) tidak begitu mungkin. Tapi itu tidak bisa benar-benar dikesampingkan," kata Gates.ik
Editor : Redaksi