KOTA MALANG (Realita)- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan kunjungan kerja dalam rangka studi pembelajaran terkait pembangunan dan revitalisasi pasar di Kota Malang. Kedatangan Rombongan Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali disambut hangat oleh Wali Kota Malang H. Sutiaji, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Muhamad Sailendra, serta Kepala OPD terkait Pemkot Malang, di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (8/2/2022).
Dalam rangkaian penyambutannya, Wali Kota Malang, mengajak rombongan Bupati Sidoarjo untuk berkunjung ke Pasar Oro-Oro Dowo Malang.
Baca juga: Sambut Kepemimpinan Presiden Baru, Pj Wali Kota Iwan: Kota Malang Siap Mendukung Kebijakan Pusat
Sutiaji menyampaikan, bahwa revitalisasi pasar rakyat dilakukan dengan tujuan meningkatkan pasar rakyat agar tetap bisa bersaing dengan pasar modern. Seperti dengan menghadirkan pasar rakyat yang nyaman, aman, ramah, berdaya saing, dan inklusif.
"Keberpihakan terhadap pasar rakyat terus dikuatkan oleh Pemkot Malang, terlebih dalam menghadapi beragam tantangan di era digital dan disrupsi pandemi demi pemulihan ekonomi daerah. Fungsi pembangunan pasar, juga diharapkan tidak hanya mencari keuntungan finansial, akan tetapi menjadi langkah untuk meningkatkan perekonomian perdagangan kecil," ujar Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu juga menyampaikan, sampai dengan tahun 2021 kemarin, sebanyak 14 pasar dari 26 pasar rakyat di Kota Malang telah direvitalisasi.
Selanjutnya, Walikota Sutiaji juga menjelaskan bahwa revitalisasi infrastruktur yang dilakukan Pemkot Malang, diimbangi dengan revitalisasi komponen penting lainnya. Seperti mengubah dan membentuk ulang pola pikir pedagang dan masyarakat terhadap pasar rakyat.
Baca juga: Pasar Legi Ponorogo Kini Ber-SNI
"Revitalisasi fisik saja tidak cukup. Karenanya kami tingkatkan pula dengan pembenahan aspek non-fisik," terang dia.
Selain itu, Walikota Sutiaji juga memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan Pemkot Malang guna mendukung pembenahan aspek non-fisik tersebut. Seperti, Sepasar Pedas (Sekolah Pasar Pedagang Cerdas), yang pernah lolos menjadi Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020, E-Retribusi yang telah berjalan di 22 pasar rakyat, Pasar Digital yang menerapkan pembayaran non tunai di 10 titik pasar rakyat, maupun Gerakan Sobo Pasar bagi ASN Kota Malang.
"Inovasi Sepasar Pedas ini membawa dampak yang sangat positif, dimana mampu merubah mindset dan perilaku para pedagang pasar rakyat secara signifikan. Sehingga, kepuasan pedagang dan pelanggan pasar juga meningkat," tutur Sutiaji.
Baca juga: Sukseskan Pilkada Serentak, Pj Wali Kota Malang Ajak Petakan dan Redam Potensi Kerawanan
Di tempat yang sama, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali, mengucapkan terimakasih karena sudah diterima dengan baik, sekaligus mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Malang, yang tidak hanya membenahi pasar secara fisiknya saja. Akan tetapi, juga meningkatkan sumber daya manusianya.
"Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih sudah diperkenankan untuk belajar dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan pasar. Insha Allah hal ini akan membawa manfaat dan mengubah Sidoarjo lebih baik lagi. Kalau pasar di sana masih berjalan dengan apa adanya, ya masih ada becek-becek dan sebagainya. Ini yang akan kami perbaiki dalam beberapa tahun ini. Mereplikasi apa yang disampaikan kalau hanya fisiknya saja sebenarnya itu mudah. Namun membangun manusia juga penting, kesadaran penting, public service penting, sehingga masyarakat tak jenuh untuk belanja,” ujar Bupati Mudhlor. hms/mad
Editor : Redaksi