Oknum Sat Pol PP Surabaya dilaporkan Dugaan Pemerkosaan

realita.co
Ilustrasi pemerkosaan

SURABAYA (Realita)- Oknum petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya berinisial KTI dilaporkan ke polisi. Ia dilaporkan atas dugaan pemerkosaan terhadap DAPS (25), warga Lamongan.

DAPS melaporkan KTI ke SPKT Polrestabes Surabaya, didampingi saudaranya, Sukarjo. Minggu siang (27/3/2022) sekitar pukul 11:00 WIB Laporan teregister LP/B/439/III/2022/SPKT/Polrestabes.SBY.

Baca juga: Satpol PP Surabaya Segel 60 Bangunan yang Tak Kantongi Izin PBG

Usai membuat laporan, DAPS langsung  divisum di Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Muhammad Soewandhie.

sementara Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto saat dikonfirmasi mengatakan itu bukan anggotanya. 

"Sat Pol PP Kota Surabaya tidak ada nama dengan insial KTI. Coba dicek di Sat Pol PP Kecamatan. Soalnya kalau sudah di Kecamatan data kepegawaiannya juga ikut Kecamatan," Ucapnya melalui seluler, Minggu malam (27/3/2022). 

Eddy juga mengatakan jika kejadian  itu benar, nanti yang akan memberikan sangsi pihak Kecematan. 

Dijelaskan Sukarjo, DAPS bekerja di rumah karaoke familly M9 Jl.Kalirungkut, Komplek Ruko Rungkut Megah Raya, Beryl Blok. B3, Kota Surabaya. 

Baca juga: Amankan 10 Pelajar Bolos di Warung Kopi, Pemkot Surabaya Beri Sanksi Sosial

Sebelum kejadian, DAPS memutuskan untuk tidur dan menginap di kantor M9 karena kondisinya saat itu dalam pengaruh alkohol dan sudah larut malam.

Sekitar pukul 5:00 pagi, terlapor mendatangi rumah Karaoke M9 dan masuk kedalam kantor. disitulah terlapor melihat DAPS dalam keadaan mabuk berat akibat efek alkohol.

Sekitar pukul 6:00 pagi DAPS baru menyadari sesuatu hal yang ganjil dengan dirinya, setelah melihat rekaman CCTV di kantor M9, dia baru mengetahui telah digagahi secara brutal oleh KTI. Perlakukan asusila itu bahkan dilakukan hingga dua kali oleh terlapor.

Meski bekerja sebagai pemandu lagu di rumah karaoke, Sukarjo memastikan adiknya itu bukan tipe perempuan yang bisa se-enaknya dapat dijadikan pelampiasan nafsu bejat lelaki hidung belang.

Baca juga: Berhasil Gagalkan Tawuran di Jalan Pogot, Satpol PP Surabaya Gandeng TNI/Polri Rutin Lakukan Patroli

DAPS nekat terjun bekerja di rumah karaoke karena faktor ekonomi demi memenuhi kebutuhan dua orang anak buah hatinya.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini menimpa adik saya,"sesal Sukarjo.

Dia berharap pihak kepolisan segera memproses laporan tersebut agar terlapor dapat segera diadili. "harapan kami terlapor segera mendapat hukuman,"pungkasnya.ys

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru