PARIS - Kasus SARA makin sering terjadi di Prancis. Sebuah masjid yang dikelola Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB) di Provinsi Metz, Prancis, diserang bom molotov oleh orang tak dikenal, Kamis (5/5/2022) malam.
Kejadian ini membuat masjid terbakar di bagian luar. beruntung tak ada korban dalam serangan bar-bar ini.
Baca juga: Terkait Manusia Gurun, Kemdikbudristek Janji Evaluasi Prof.Budi Santosa Purwokartiko
Presiden DITIB Ali Durak mengatakan, api tak sampai melumat seluruh bagian masjid setelah berbagai upaya dilakukan untuk memadamkannya.
“Kami tidak mengharapkan serangan seperti ini,” katanya, seraya menambahkan serangan itu tak akan memengaruhi misi dari organisasinya dan akan terus bersosialiasi dengan masyarakat setempat.
Baca juga: Bantah Rasis, Prof Budi Santosa Purwokartiko Klaim Tulisannya Dipotong
Durak mengatakan ini merupakan serangan pertama terhadap masjid tersebut.
Setelah kejadian dia mendapat telepon dari pejabat setempat untuk berkoordinasi.
Baca juga: Sebut Mahasiswi Berjilbab Manusia Gurun, Prof. Budi Santosa Dituding Anti Pancasila
Sementara itu, Komite Koordinasi Asosiasi Muslim Turki (CCMTF) mengatakan serangan anti-Muslim, rasisme, dan xenofobia, meningkat di Prancis.
Serangan terbaru terkait dengan Islamofobia semakin gencar selama pemilihan presiden. Emmanuel Macron kembali terpilih sebagai presiden setelah menyingkirkan pesaing dekatnya, Marine Le Pen, politikus sayap kanan yang akan melarang penggunaan jilbab di Prancis jika terpilih.ine
Editor : Redaksi