Tak Gubris Penutupan, Pedagang Hewan Ponorogo Nekat Jualan di Pasar

PONOROGO (Realita)- Dinas Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro (Disperdagkum), dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Peternakan (Dispertahankan) Ponorogo telah melakukan penutupan Pasar Hewan di Kecamatan Jetis, akibat semakin merebaknya Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) di Bumi Reyog. Namun ratusan  pedagang hewan tetap memperjual belikan hewan ternaknya di lokasi pasar yang ditutup.

Dari pantuan di lapangan, tampak ratusan pedagang kambing nekat memperjual belikan hewanya di dalam lokasi pasar yang ditutup dinas. Bahkan, bak tak terpangaruh dengan penyebaran virus PMK, penjual dan pembeli kambing di pasar Hewan Jetis ini tampak meluber hingga ke jalan, Jumat (10/06/2022). 

Baca Juga: Hewan Ternak Kerbau di Kecamatan Rambutan Mati Mendadak

Sekertaris Dinas Perdagkum Ponorogo Lukman Wakhidi mengaku penutupan pasar hewan di Jetis sudah dilakukan mulai hari ini, lantaran hari ini merupakan pasaran hewan di Pasar Jetis. Namun

" Untuk semua pasar hewan sudah kita tutup," akunya. 

Baca Juga: Kabar Gembira! Warga Surabaya Bisa Belanja Hemat di Pasar Murah Ramadan!

Kendati demikian, ia mengaku tidak menampik masih adanya aktifitas jual beli hewan Kambing di dalam pasar hewan Jetis sebelah selatan. Ia berdalih para pedagang ini nekat beraktifitas di dalam pasar yang ditutup, akibat kambing tidak terjangkit PMK. 

Cilegon dalam

" Tadi jam 6 saya pantau di pasar hewan Jetis sudah tutup, cuman di pasar hewan sebelah selatan memang masih ada aktifitas. Kami tidak memiliki kewenangan untuk menjawab pertanyaan pedagang, dimana mereka mengatakan PMK banyak menjangkiti Sapi dan Kambing belum ada. Untuk itu kami minta petugas dilapangan untuk memantau saja," dalihnya. 

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemkot Surabaya Segera Gelar Pasar Murah di 322 Titik

Pihaknya mengaku himbauan penutupan pasar di wilayah Jetis, Sumoroto, Pulung, dan Bedegan sudah dilakukan 5 hari lalu. 

" Sudah kita lakukan, makanya hari ini di pasar Pahing Jetis tidak ada aktifitas jual beli Sapi. Cuman dibagian selatan saka yang masih ada aktifitas tapi kambing," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru