JAKARTA (Realita)- Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menilai banyak faktor yang membuat isu reshuffle atau perombakan kabinet mengemuka semakin kencang. Salah satunya, terkait banyaknya kegaduhan yang diembuskan dari lingkaran Istana.
Menurut Jerry, Jokowi membutuhkan sosok yang gesit dalam bekerja. Kemudian, lihai menerjemahkan perintah.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
"Jangan malah bikin gaduh seperti wacana penundaan pemilu dan isu Jokowi tiga periode yang ramai beberapa waktu lalu," papar Jerry, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Menurut dia, Presiden Jokowi juga membutuhkan menteri yang fokus dalam bekerja, khususnya dalam mengejar ketertinggalan akibat pandemi covid-19. Sayangnya, belakangan ada pembantu Jokowi yang fokusnya dinilai terbelah dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Sehingga Presiden harus menyisir menteri yang kurang maksimal dalam bekerja," ujar dia.
Meski ada sejumlah faktor politis, ia berharap perombakan kabinet juga didasari kebutuhan dan sesuai kapabilitas. Perombakan kabinet diharapkan menggenjot program kerja Jokowi menjelang akhir masa jabatannya.
"Reshuffle ini penting untuk mengejar ketertinggalan lantaran penanganan pandemi covid-19 agak berat," ungkap dia.
Baca Juga: Menterinya Dipreteli, PDIP: Jokowi Main Politik Kotor, Omong Kosong
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui peluang reshuffle kabinet terbuka lebar. Apalagi, masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih tersisa dua tahun lagi.
Menurut Pramono, perombakan kabinet sangat mungkin dilakukan demi mempercepat program-program yang belum terselesaikan. "Pemerintahan ini kan masih dua tahun lagi, sehingga ada kebutuhan dan kecepatan itu," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.
Kendati, dia mengaku belum tahu waktu dan menteri siapa saja yang akan dirombak. Reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Jokowi.jr
Editor : Redaksi