Pasien HIV Meninggal karena Cacar Monyet

JAKARTA - Meski masih terbilang langka, kasus kematian terkait cacar monyet kembali dilaporkan. Setelah sebelumnya di Brazil dan Ekuador, kali ini di Meksiko dan Kuba.

Kedua pasien meninggal terkonfirmasi positif cacar monyet dalam pemeriksaan. Meski demikian, kedua negara tidak mengaitkan penyakit ini dengan kematian pasien.

Baca Juga: Kendalikan HIV, Pemkot Surabaya Perluas Layanan dan Masifkan Skrining

Laporan kasus kematian tersebut muncul setelah sebelumnya Brazil dan Ekuador pada bulan lalu juga melaporkan kasus kematian. Hingga saat ini, kasus kematian di luar wilayah endemik masih terbilang langka.

Baca Juga: Nihil Kasus Cacar Monyet, Pemkot Surabaya Imbau Warga Waspada Kenali Gejalanya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Pan Amerika (PAHO) melaporkan sedikitnya sudah ada 21.200 kasus positif cacar monyet di Amerika. Sementara itu, 80 negara di seluruh dunia sudah melaporkan temuan kasus, termasuk Indonesia.Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Meksiko mengatakan, para pakar tengah menginvestigasi kematian pasien yang juga positif HIV tersebut. Pasien mengalami gejala septic shock dan pneumonia setelah terkonfirmasi cacar monyet.

Cilegon dalam

Sementara itu, otoritas Kuba menyebut pria Italia berusia 50 tahun meninggal setelah dikonfirmasi mengidap cacar monyet. Pria tersebut adalah turis yang tiba pada 15 Agustus 2022 yang sejak Kamis kondisinya memburuk.

Baca Juga: PT SBS Bersama Pemerintah Sosialisasikan Pengendalian Penyakit ATM

Mirip seperti kasus di Meksiko, hasil autopsi pada pasien di Kuba juga melaporkan penyebab kematiannya adalah sepsis terkait pneumonia dan kerusakan organ.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru