MADIUN (Realita) – Walikota Madiun, Maidi berupaya mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan lahan tidur. Saat ini, pihaknya tengah menyusun perubahan Peraturan Walikota (Perwal). Selain itu, sebagian bengkok yang dimiliki Pemkot juga akan ditanami cabai dan komoditas lainnya yang sering memicu inflasi.
“Kita akan merubah Perwal, khususnya tanah lagan tidur harus bangun,” kata Maidi usai menghadiri video converance di GCIO terkait pengendalian inflasi daerah dipimpin Menko Marves, Luhut Binsar Panjiatan, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Saat ini, lanjut Maidi, Pemkot Madiun masih memiliki sekitar 900 hektar lahan yang perlu dioptimalkan. Kemungkinan sebagian di antaranya akan digunakan untuk menanam cabai, kacang tanah hingga bawang. Hal itu dilakukan untuk menghidupi ekonomi lokal, apalagi Kota Madiun memiliki kuliner khas nasi pecel yang sambalnya berbahan dasar cabai rawit dan kacang.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
“Ekonomi lokal harus kita bentengi sendiri karena kalau ketergantuangan dari luar semua, kita mengalami kesulitan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat inflasi pada Juli 2022 sebesar 0,63 persen. Adapun sejumlah komoditas penyumbang inflasi di antaranya kenaikan harga pada bawang merah, nasi dengan lauk, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, rokok kretek filter dan mie instan. Inflasi Kota Madiun pada Juli 2022 di atas inflasi Jatim 0,61 persen dan dibawah nasional 0,64 persen.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
“Kebutuhan ekonomi yang paling banyak dibutuhkan masyarakat harus kita backup dulu. Umpamanya kebutuhan cabai sehari sekian ton, setidaknya kita harus punya separo dulu untuk menghidupi ekonomi lokal,” tandas Maidi.paw
Editor : Redaksi