MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Pasalnya, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kota Madiun mencapai 12,4 persen. Prosentase itu jika dihitung terdapat 562 anak mengalami stunting akibat kurangnya asupan gizi.
Walikota Madiun, Maidi berupaya dengan serius untuk mengurangi angka tersebut. Salah satunya dengan menyediakan warung stop stunting di 27 lapak UMKM yang ada disetiap kelurahan. Warung ini, menyediakan paket bantuan gizi tambahan gratis untuk balita. Mulai dari beras, susu, telur, buah, dan sayur.
Baca Juga: Pemkot Madiun Siagakan Satlinmas Jelang Pilkada 2024
“Yang kurang gizi kita beri gizi. Makanya kita buat warung stop stunting. Setiap minggu mereka kita kasih voucer paket bergizi. Termasuk posyandu balita kita perkuat,” katanya usai menghadiri rapat koordinasi pejabat Pemda bertajuk coffe morning di Edu Park Ngrowo Bening Madiun, Rabu (31/8/2022).
Selain memberikan asupan gizi pada balita, Pemkot Madiun juga melakukan upaya pencegahan. Diantaranya berfokus pada kesehatan remaja, pra nikah, hingga terhadap ibu hamil untuk memastikan kecukupan gizinya. Sehingga bayi yang dilahirkan nantinya tidak mengalami resiko stunting.
Baca Juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
“Ibu hamil harus sehat. Sehingga dapat melahirkan bayi-bayi yang unggul. Ibu hamil juga kita cek kesehatan kandungannya. Nanti tim sergap stunting yang akan mengecek,” ujarnya.
Warung stop stunting terdapat di 27 lapak UMKM yang ada disetiap kelurahan.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Menurut Maidi, pada perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini, Pemkot Madiun telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5,4 miliar untuk program warung stop stunting. Anggaran itu digunakan untuk alokasi mulai September hingga Desember 2022. Sementara itu, hasil bulan timbang Februari 2022 tercatat ada tiga kelurahan yang prevalensi stuntingnya tinggi. Yaitu Kelurahan Kuncen menjadi sebesar 18 persen, Kelurahan Ngegong 13,82 persen dan Sogaten 12,95 persen.adv
Editor : Redaksi