JAKARTA (Realita)- Hati pemilih Jokowi terluka. Bahkan sosmed milik Jokowi diserbu oleh para pemilihnya dengan menyebut mereka menyesal pilih Jokowi.
Menurut pengamat politik, Jerry Massie, ini lebih diakibatkan lantaran tak kompetennya kepemimpinan Jokowi dan para menterinya yang dengan gagahnya menaikan harga BBM.
Baca Juga: Ekonom Indef: Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Terendah Dibanding SBY bahkan Era Soeharto
Bukan hanya impor pangan, Janji palsu Jokowi, menurut Jerry, membutikan kebohongan orang nomor satu di Indonesia ini terulang lagi. Pasalnya pada Juli 2022, mantan Wali Kota Solo ini menyebut BBM tak akan naik sampai Desember. Faktanya pada awal September ini, harga BBM naik.
"Gampang saja menangani harga BBM agar tak naik. Pembangunan infrastruktur 2023 naik Rp329 triliun kan itu bisa dipangkas, toh masyarakat tak terlalu butuh beton,"tukas Direktur Political and Poblic Policy Studies (P3S) ini pada Realita.co, Minggu (4/9/2022).
Kedua, ungkap Jerrt, dana korupsi Surya Darmadi senilai Rp104 triliun bahkan lebih, bisa disita negara dan dipakai untuk subsidi. Belum lagi uang Rp20 triliun yang diduga diselewengkan dalam skandal korupsi BPJS, sampai dana konsorsium 303.
"Tapi pemerintah tak menggunakan akal mereka jadi mereka menggunakan rumus short cut atau jalan pintas.Jangan ada lagi kata 'pro rakyat', karena ini sudah tak berguna. harga kebutuhan pokok naik di saat rakyat lagi susah dan menderita akibat Covid-19. Saya heran bukannya mengobati malahan lebih membuat rakyat sengsara,"tegas Jerry.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Anehnya saat kenaikan BBM Jokowi menyalahkan pemilik mobil. Ini gaya politik cuci tangan sang Kepala Negara.
"Yang bikin publik kecewa mana capres-capres yang berani berdiri unruk rakyat dan menentang kebijkan ini. Sebetulnya Mega dan Puan bisa tegur keras Jokowi, dia kan dicalonkan PDIP,"sesal Jerry.
"Saat ini tak ada lagi legistator berhaluan moderat semua berpikir masalah (3P) partai, perut dan pribadi mereka,"imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Jerry menambahkan, rasa sensivitas bahkan sense of concern atau rasa peduli pemimpin kita sudah mokat (bahasa prokem mati). Di saat yang sama harga minyak mentah dunia turun justru Indonesia menaikan BBM.
Sampai media terbesar di Inggris Reuters menyindir kenaikan tersebut dan mengangkat berita kenailkan BBM sebagai headline. Karena menurut mereka akan ada pergolokan politik sampai ekonomi.
"Tak ada para legislator yang berhaluan moderat dan konservatif untuk memblokade program menyengsarakan ini,"pungkasnya.beb
Editor : Redaksi