SIDOARJO (Realita)- Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi SH sambangi kediaman sepasang suami istri Lanjut Usia/Lansia warga Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo yang menderita lumpuh, Rabu (7/9) Pagi. Namanya mbah Ngatimin Tomo yang berusia 80 tahun dan mbah Salamah berusia 77 tahun. Pasutri Lansia hanya bisa duduk di lantai ruang tamu dan berbaring di tempat tidur setelah kedua kakinya lumpuh, tidak bisa digerakkan apalagi digunakan untuk berjalan.
Dalam kunjungan tersebut, Wabup H. Subandi di dampingi Kepala Dinas Sosial Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir, Camat Balongbendo Achmad Farkan Jazuli, perwakilan Baznas Sidoarjo serta kepala Desa Watesari dan kepala Puskesmas Balongbendo. Kedatangan orang nomer dua di Kabupaten Sidoarjo tersebut untuk memberikan support baik secara moral maupun moril kepada mbah Ngatimin dan mbah Salamah.
Baca Juga: dr. Sriatun Subandi Blusukan ke Desa Semambung Wonoayu untuk Melakukan Penilaian Lomba RT
Melihat kondisi Pasutri Lansia tersebut Wabup H. Subandi terenyuh hatinya. Ia pastikan bantuan sosial kehidupan sehari-harinya akan dicover pemerintah. Melalui Baznas Sidoarjo akan bantuan biaya hidup sebesar Rp. 600 ribu setiap bulannya. Selain itu kesehatan mbah Ngatimin dan mbah Salamah akan terus dipantau oleh Puskesmas Balongbendo. Wabup meminta pemeriksaan rutin dapat dilakukan Puskesmas Balongbendo kepada Pasutri Lansia tersebut.
“Turut terharu melihat kondisi pasutri Lansia yang mengalami lumpuh kaki,
Pihak Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan paket sembako dari Dinas Sosial serta melalui Baznas memberikan bantuan uang tunai senilai Rp. 600 ribu per orang yang diberikan setiap bulan sekali. Tiap bulannya dikasih Rp. 600 ribu untuk satu orang, serta pengawasan kesehatan dari tim medis Puskesmas Balongbendo," ujar Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi usai meninjau kondisi Pasutri tersebut.
Dikatakan Wabup H. Subandi bahwa menurut keluarga mbah Ngatimin, lumpuhnya kaki itu bermula dari rasa nyeri dan linu pada kaki. Karena tidak diperhatikan, akhirnya berbuntut pada kelumpuhan kedua kaki. Dari hasil pemeriksaan medis, mengalami peradangan sendi dan pengapuran pada kedua kakinya.
Baca Juga: PWI Sidoarjo Gelar Resepsi dan Talkshow dalam Rangka HPN 2024
Dikatakan Wabup H. Subandi bahwa saat ini mbah Ngatimin dan mbah Salamah hidup serumah bersama salah satu putrinya. Kemana mana Pasutri asli Sidoarjo itu didampingi. Mereka biasanya kesulitan jika akan naik ke tempat tidur sehingga perlu pertolongan anak atau keluarganya.
Putri mbah Ngatemin yang bernama Rifa menceritakan bahwa yang pertama mengalami kelumpuhan adalah ibu nya. Kelumpuhan yang diderita ibu nya sudah puluhan tahun. Sementara bapak nya saat itu masih bisa berjalan dan mencari penghasilan dengan berjualan makanan keliling. Namun 3 tahun lalu, bapaknya mengalami hal yang sama. Kedua kakinya mendadak lumpuh tidak bisa digerakkan dan dibuat jalan. Kalau harus berjalan harus ngesot.
"Kalau berjalan ngesot seperti itu pastinya sakit dan butuh pertolongan," ujar Rifa sedih.
Baca Juga: Desa Penambangan Kecamatan Balongbendo Jadi Sasaran TMMD Tahun Ini
Dalam kesempatan itu Rifa mengucapkan syukur atas perhatian Pemkab Sidoarjo kepada orang tuanya. Ia berharap perhatian yang diberikan Pemkab Sidoarjo menjadi semangat bagi kesembuhan orang tuanya.
“Terima kasih banyak pak Wabup dan jajarannya atas perhatian kepada bapak dan ibu kami atas bantuan sosial dan kesehatan untuk kesembuhannya, semoga apa yang kita perbuat menjadi berkah bagi kita semua dan penyakit kedua orang tua kami segera diangkat oleh Allah SWT,”ucap Rifa.jh
Editor : Redaksi