JAKARTA- Keamanan siber Indonesia lagi-lagi dirundung masalah. terbaru beredar viral di media sosial, mulai dari bocornya data pribadi hingga dokumen BIN yang dilabeli rahasia untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibocorkan oleh Hacker Bjorka.
Menanggapi hal itu, Pjs Ketua Umum HMI Badko Jabodetabeka-Banten, Fadli Rumakefing meminta Presiden Jokowi untuk memberikan teguran tegas kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate karena tidak mampu menjaga keamanan siber Indonesia.
Baca Juga: Kejagung Ditantang Surya Paloh Telusuri Aliran Dana di Nasdem
"Terhitung dalam satu bulan terakhir, Indonesia mengalami masalah keamanan siber, mulai dari kebocoran data pribadi hingga terbaru ini dokumen BIN yang dilabeli rahasia untuk Presiden dibocorkan oleh Hacker Bjorka. Menkominfo Pak Johnny G. Plate kalau tidak mampu, maka baiknya Presiden copot saja beliau karena tidak kompeten di bidangnya," kata Fadli Rumakefing kepada awak media, Sabtu (10/9).
HMI dalam waktu dekat ini akan menyurati presiden Jokowi untuk mencopot Menkominfo Johnny G. Plate yang dinilai tidak kompeten menjaga keamanan siber Indonesia.
"Insya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan menyurati Pak Presiden Jokowi atas nama HMI untuk mencopot Pak Menkominfo, karena menurut kami beliau tidak mampu dan kompeten di bidangnya," tegas Fadli Rumakefing.
Peretas atau hacker Bjorka kabarnya telah mengunggah dokumen rahasia Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, ia mengatakan di saluran Telegram bahwa target berikutnya adalah Presiden Jokowi.
Baca Juga: Menkominfo Jonny G Plate Dijebloskan ke Penjara
Bjorka adalah aktor yang terlibat dengan dugaan kebocoran data pribadi pelanggan PLN sebanyak 17 juta kemudian disusul 26 juta riwayat browsing pengguna Indihome. Dan yang paling baru adalah 1,3 miliar data registrasi SIM.
"Berisi transaksi surat dan dokumen yang dikirim kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulis Bjorka yang dikutip dari akun Twitter @darktracer_int.
Hacker Bjorka mengatakan bahwa sesuatu yang diunggahnya berisi surat dan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
"Surat dan dokumen kepada Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat 'Bjorka'," cuit @darktracer_int, dikutip pada Jumat, 9 September 2022.
Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Menkominfo Batal Diperiksa Kejagung
Adapun data yang diduga milik Presiden Jokowi itu terdiri dari judul surat, nomor surat, pengirim, ID penerima, tanggal surat, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, di saluran aplikasi perpesanan instan Telegram 'Bjorkanism', aktor tersebut menulis 'The next leak will come from the president of indonesia' yang dapat diartikan sebagai kebocoran berikutnya datang dari Presiden Indonesia.
"Pelaku Kejahatan "Bjorka", yang menindas warga negara Indonesia, mengumumkan di kanal Telegram-nya bahwa target berikutnya untuk kebocoran itu adalah presiden Indonesia," tulis akun Twitter @darktracer_int.
Editor : Redaksi