Bank Jatim Kembali Beri Santunan Keluarga Korban Kanjuruhan

MALANG (Realita) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) kembali memberikan santunan duka kepada keluarga korban Stadion Kanjuruhan, Malang. Santunan kali ini secara simbolis diserahkan Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman kepada Bupati Malang HM Sanusi di Pendopo Kabupaten Malang, Kamis (6/10/2022).

Dalam penyerahan santunan duka cita tersebut dihadiri pula oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo, Ketua Baznas Malang Khoirul Hafidz Fanani,  Pemimpin Cabang Bank Jatim Kepanjen M Anto Fachrudin, serta jajaran OPD Pemerintah Kabupaten Malang.

Baca Juga: Tingkatkan Efektifitas Belanja Daerah, Bank Jatim dan Pemkab Bondowoso Launching KKPD

Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan terimakasih pada Bank Jatim yang sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. Dia berharap kejadian Kanjuruhan tidak terulang lagi.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang kami menyampaikan ucapan duka kepada 131 keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Juga terimakasih kepada Bank Jatim yang sudah memberikan santunan. Semoga bermanfaat," ujar Bupati HM Sanusi.

Jumlah santunan yang diberikan Bank Jatim kepada 105 korban Kanjuruhan yang berada di wilayah Malang Raya mencapai Rp525 juta. Mereka tersebar di wilayah Malang Raya, masing-masing Kabupaten Malang ada 70 keluarga ahli waris dengan jumlah santunan Rp350 juta. Kemudian di Kota Malang terdapat 34 ahli waris yang seluruhnya disiapkan Rp 170 juta, dan Kota Batu ada 1 keluarga ahli waris menerima Rp5 juta.

“Masing-masing keluarga korban ahli waris menerima santunan uang duka sebesar Rp5 juta. Kemudian korban luka kami berikan bantuan biaya perawatan sebesar Rp2,5 juta perorang," kata Busrul Iman usai penyerahan santunan.

Dikatakan, Bank Jatim menyampaikan ucapan bela sungkawa dan turut berduka cita atas musibah yang dialami para korban kejadian di Stadion Kanjuruhan. Pemberian santunan uang duka ini diharapkan bisa membantu meringankan beban keluarga korban.

Ini sekaligus sebagai komitmen Bank Jatim yang peduli atas kejadian memilukan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. Dengan santunan ini keluarga korban diharapkan bisa tabah sekaligus mendapat dorongan semangat untuk melanjutkan aktifitas kembali.

Baca Juga: Cegah Stunting, Bank Jatim Salurkan 120.000 Telur kepada Pemkab Lumajang

Usai menerima santunan, Puji Yusuf (47) selaku orangtua almarhum Arnold (18) dari Gondanglegi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Bank Jatim. Meski demikian, Puji mengaku masih berat kehilangan putra semata wayangnya yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

"Terimakasih Bank Jatim yang sudah memberikan bantuan kepada almarhum putra kami. Doakan kami tabah menerima musibah ini," kata Puji Yusuf usai menerima bantuan di Pendopo Kabupaten Malang.

Hal senada disampaikan Andri (42), ayah almarhum Noval (14), warga Desa Taman Asri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Dia mengatakan, santunan Rp 5 juta dari Bank Jatim akan dikumpulkan untuk modal usaha warung istrinya.

"Semasa hidup, putra kami Noval pernah menyampaikan ke ibunya kalau nanti sudah kerja akan dibantu modal membuka warung pracangan. Dan keinginan itu akan saya wujudkan. Bantuan dari Bank Jatim akan saya berikan ke istri untuk mewujudkan harapan anaknya," tutur Andri.

Baca Juga: Perkuat Ekspansi Bisnis, Bank Jatim Tandatangani MoU dengan Pengelola JIIPE

"Terimakasih atas kepedulian Bank Jatim yang telah memberikan bantuan kepada keluarga almarhum. Semoga bisa manfaat," ujar Joko Widodo, Kades Taman Asri, Kecamatan Ampelgading, Malang.

Sebelumnya, Bank Jatim Cabang Malang juga telah menyalurkan santunan kepada korban peristiwa Stadion Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022). Selain itu juga kepada tim relawan serta paramedis di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Saiful Anwar (RSSA) berupa 300 paket makanan dan minuman.

Kegiatan itu merupakan aksi inisiatif terkoordinasi yang dilakukan oleh Bank Jatim dan insan Jatimers. "Kita support konsumsi di sana, karena relawan dan paramedis juga berjibaku menolong korban sejak kemarin malam," kata Busrul Iman. "Jadi selain korban, para relawan dan paramedis tersebut juga sangat membutuhkan bantuan," tambahnya.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru