Enam Bulan ke Depan, Bakal Banyak Negara Terlilit Utang

JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, dalam empat hingga enam bulan ke depan negara maju dan berkembang akan mengalami kesulitan akibat beban utang yang tinggi.

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, hal tersebut akibat lemahnya fundamental makro ekonomi dan isu stabilitas politik. Itu disampaikannya setelah berdiskusi dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva.

Baca Juga: Miss Switzerland Diblender Suaminya, Dilarutkan Dalam Zat Kimia

  "Kami mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi," kata Ani dalam Instagramnya @smindrawati, Rabu 12 Oktober 2022.

Ani mengungkapkan, Kristalin dalam hal ini memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi dunia yang berat.

Baca Juga: Ayah Mutilasi Putri Kandungnya Sendiri karena Urusan Asmara

Adapun untuk menghadapi kondisi global saat ini, Menkeu dan Kristalina sependapat bahwa diperlukan mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi ini benar-benar berlanjut. 

Cilegon dalam

"Yaitu sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu. Dan tidak terperosok ke dalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam," tegasnya.

Baca Juga: Mayat Termutilasi Membusuk Terbungkus Plastik Hitam, Bikin Heboh Warga

Indonesia jelasnya, akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini.iv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru