Rayakan Halloween, 100 Ribuan Orang Tumplek Blek di Gang Sempit, 149 Orang Tewas

ITAEWON- Tragedi Halloween Itaewon adalah salah satu insiden massal terburuk di Korea Selatan. Sedikitnya 149 orang tewas pada Sabtu (29/10/2022) malam di distrik ibu kota Seoul tersebut.

Laporan lokal yang dikutip kantor berita AFP mengatakan, 100.000 orang memadati gang-gang sempit dan jalanan berliku di Itaewon untuk merayakan Halloween pada Sabtu malam.

Baca Juga: Remaja 17 Tahun Lepaskan Tembakan di Kerumunan Pesta Halloween, 2 Orang Tewas

Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Puluhan bar dan restorannya pada Sabtu (29/10/2022) dihias untuk Halloween setelah finansialnya mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.

Para saksi mata menggambarkan detik-detik tragedi Halloween Itaewon, ketika orang-orang berebut untuk keluar dari kerumunan yang terhimpit satu sama lain.

 

Paramedis kewalahan oleh jumlah korban dan meminta orang-orang yang sedang melintas untuk memberi pertolongan pertama.

Baca Juga: Dikira Kostum Halloween Ternyata Kepala Manusia Asli 

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya awalnya tidak bisa keluar juga," kata saksi bernama Jeon Ga-eul (30) kepada AFP. "Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi."

Cilegon dalam

Pemadam kebakaran melaporkan kepada AFP bahwa setidaknya 149 orang, termasuk dua orang asing, tewas dalam tragedi Halloween Itaewon yang terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengungkapkan, sekitar 150 orang terluka hingga Minggu (30/10/2022) pukul 6 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Pesta Rakyat Desa Mangunan Udanawu Blitar, Bareng Nurhadi DPR-RI

"Jumlah korban yang tinggi akibat dari banyak orang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom kepada wartawan di tempat kejadian pada Minggu pagi, menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.

Foto-foto AFP dari lokasi tragedi pesta Halloween Itaewon menunjukkan sejumlah mayat tersebar di trotoar ditutupi kain, dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye mengangkut lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans.pas

Editor : Redaksi

Berita Terbaru