Kakanwil Kemenkumham Jatim Harap Kalapas Baru Tingkatkan Profesionalitas & Soliditas

SURABAYA (Realita)- Sebanyak 21 Kepala UPT Pemasyarakatan dilantik dan diambil sumpah oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji pagi ini (2/11/2022). Zaeroji berharap para pejabat baru meningkatkan profesionalitas dan soliditas.

Total ada 85 pejabat administrasi dan fungsional yang dilantik di Aula Raden Wijaya Kanwil Kemenkumham Jatim. Sepuluh diantaranya adalah kepala lapas. Ada juga tujuh kepala rumah tahanan negara. Termasuk juga tiga orang kepala balai pemasyarakatan dan seorang kepala rupbasan.

Baca Juga: Delapan Narapidana Lapas Sidoarjo Sujud Syukur Dapat Hak PB dan CB

Dalam sambutannya, Zaeroji memberikan harapan khusus kepada kalapas/ karutan baru. Yaitu agar memiliki budaya kerja pelayanan prima untuk meningkatkan profesionalitasnya. Baik dalam aspek birokrasi, pengamanan maupun pelayanan serta pembinaan. 

“Sebagai satuan kerja yang punya risiko tinggi, sudah seharusnya aspek keamanan dan ketertiban di lapas/ rutan harus diutamakan,” tegasnya.

Selain profesional, Zaeroji juga mengingatkan agar jajaran pemasyarakatan juga loyal. Soliditas antar petugas pemasyarakatan harus dijaga.

Baca Juga: Takjil Isi Sabu Gagal Masuk Lapas I Malang

“Kalau tim kita solid, saya yakin petugas kita tak akan mudah terpecah belah, sehingga bisa menciptakan suasana kondusif dalam lapas/ rutan,” harapnya.

Pria kelahiran Samarinda ini juga menekankan agar lapas/ rutan juga mengoptimalkan peran intelijen pemasyarakatan. Tujuannya, agar bisa mengantisipasi potensi gangguan kemanan dan ketertiban.

“Kedepankan aspek preventif dan preemtif, perkuat manajemen dan mitigasi risiko,” pesannya.

Baca Juga: DWP Kanwil Kemenkumham Banten Kunjungi Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang

Terakhir, Zaeroji berpesan agar seluruh jajarannya menjaga netralitas dalam pemilu. Mengingat saat ini sudah memasuki tahapan pemilu serentak 2024. Seorang ASN, ujar Zaeroji, harus bebas dari segala bentuk pengaruh mana pun dan tidak memihak pada kepentingan siapa pun termasuk dalam pemilu. 

“Bijak dalam bermedia sosial, dan harus bisa memilih dan memilah, mana berita yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan atau sekedar berita hoax,” tutupnya.ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru