KABUPATEN MALANG (Realita)- Selain problem penyakit menular yang telah menjadi pandemi global, juga terdapat peningkatan signifikan terhadap kasus kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) di Kabupaten Malang. Hal itu disampaikan Bupati Malang, HM Sanusi, saat menghadiri acara Sosialisasi Program Pengembangan Layanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Kabupaten Malang, yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sabtu (19/11) pagi.
"Dapat disampaikan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bahwa perkembangan peningkatan kasus kesakitan dan kematian terhadap PTM kini sudah melampaui kasus penyakit menular," kata Sanusi.
Baca Juga: Keluhan Pemerintah Kecamatan Bojonegara terhadap Tingkat Pengangguran di Wilayah Industri
Dari data laporan surveilans, Bupati Malang menjelaskan bahwa penyakit tidak menular Kabupaten Malang pada Bulan Oktober Tahun 2022, tercatat sebanyak 165.993 kasus PTM. Di mana presentase tertinggi ditempati oleh penyakit hipertensi dengan 86.455 kasus atau 48,6 persen dari total laporan kasus PTM.
Selanjutnya yaitu Diabetes Melitus dengan total 40.613 kasus atau 21,5 persen yang disusul dengan penyakit jantung dengan laporan sebanyak 10.464 kasus atau 5,7 persen dari keseluruhan kasus PTM.
"Sementara Penyakit Paru Obstruksi (PPOK) tercatat sebanyak 6.609 kasus atau 3,6 persen, asma 5.298 kasus atau 3 persen, stroke 1.877 kasus atau 1,1 persen dan kanker payudara sebanyak 1.534 kasus atau 1 persen dari total laporan penyakit tidak menular," beber Sanusi.
Berdasarkan jumlah kasus kematian yang disebabkan penyakit tidak menular pada tahun 2020, lanjut Sanusi, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 18.130 kasus kematian atau sebesar 66,6 persen disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular, yang terdiri dari penyakit jantung sebanyak 3.460 kasus atau 19,1 persen, stroke 3.142 kasus atau 17,3 persen, diabetes mellitus sebanyak 1.593 kasus atau 8,8 persen, dan penyakit paru obstruksi (PPOK) sebanyak 800 kasus atau 4,4 persen dari total jumlah kematian yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.
“Penyakit tidak menular ini bukan disebabkan oleh bakteri, kuman atau virus tetapi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, pola tidur yang kurang, kebiasaan merokok, stress yang tidak terkendali, serta tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” kata Bupati Malang.
Baca Juga: Asah Keberanian Siswa, TK ABA 01 dan KB Mentari Batu Gelar Pameran Creative Action
Oleh sebab itu, Bupati Sanusi menyampaikan perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan pada fasilitas kesehatan, yang mana juga perlu didukung dengan penyempurnaan pelayanan berbasis aplikasi yang telah berjalan selama ini.
"Hal ini dapat dilakukan melalui sistem pemberdayaan masyarakat lewat keberadaan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) Smart Health yang menjadi pilar dari arah pembangunan," ujarnya.
Menurutnya, dengan mengumpulkan seluruh komponen masyarakat khususnya para pemerhati penyakit kardiovaskuler seperti yang dilaksanakan bersama pada saat ini, pemerintah berharap agar forum ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular di dalam membangun masyarakat Kabupaten Malang yang sehat dan produktif.
Baca Juga: KKPMP Jatim Gandeng PKBM Alfa Salam dan Realita.co, Sosialisasikan Program "Jangan Putus Sekolah"
"Program ini juga selaras dengan arah kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 yang berfokus pada program unggulan pendidikan, keagamaan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial budaya, pemuda dan perempuan, serta sosial kemasyarakatan dan konflik sosial,” jelas Bupati Malang.
Selain itu, Bupati Sanusi juga berharap, seluruh komponen yang hadir pada kesempatan ini dapat memberikan sumbangsih sesuai dengan peran masing-masing di dalam pembangunan.
"Sehingga out-put dari pelaksanaan kegiatan ini dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang melalui kebijakan yang dirumuskan melalui program kesehatan," pungkasnya. Pro/mad
Editor : Redaksi