Direktur KPK Siap Debat Wawasan Kebangsaan dengan Ketua KPK, yang Kalah Mundur

JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menerima tantangan debat terbuka terkait tes wawasan kebangsaan dengan Ketua KPK, Firli Bahuri. Namun, ia mensyaratkan yang kalah dalam debat tersebut, harus mundur dari jabatannya di KPK.

Awalnya, ide debat wawasan kebangsaan antara Giri dengan Firli Bahuri bermula dari salah seorang pemilik akun Twitter @NephiLaxmus. Ide tersebut kemudian direspon oleh mantan Jubir KPK, Febri Diansyah. Febri mengonfirmasi kesediaan Giri terkait tantangan tersebut melalui media sosial (medsos).

Baca Juga: PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Firli Bahuri

"Bagaimana jika Firli vs Giri diadu one-on-one debat dan pamer track record soal Wawasan Kebangsaan di forum terbuka? @MataNajwa bisa fasilitasi," cuit pemilik akun @NephiLaxmus, Sabtu, 29 Mei 2021.

"Pak @girisuprapdiono bersedia?," timpal Febri melalui akun Twitter pribadinya @febridiansyah.

Baca Juga: Anies: Kami Ingin KPK Berwibawa Seperti Dulu dan Revisi Undang-Undang KPK

Giri mengaku dengan senang hati menerima tantangan debat terbuka tersebut. Namun, kata dia, apabila ada yang kalah dalam debat tersebut, wajib mundur dari jabatannya di lembaga antirasuah.

Cilegon dalam

"Dengan senang hati. Syaratnya kalau kalah, mundur dan meletakkan jabatan . Bisa gitu gak?," Jawab Giri melalui akun Twitter pribadinya @girisuprapdiono.

Baca Juga: Mundur dari Ketua KPK, Firli: Saya Mohon Ampun pada Allah

Giri Suprapdiono merupakan salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal ia merupakan sudah mengabdikan dirinya selama 16 tahun di KPK.

Tak hanya itu, Giri juga ternyata punya segudang prestasi yang diantaranya, pernah menerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020; lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kemudian, ia juga pernah menjadi narasumber wawasan kebangsaan dan antikorupsi di Seskoad, Lemhanas, Sespim Polri, hingga Intelstrat BIN dan ITB.oke

Editor : Redaksi

Berita Terbaru