CIANJUR (Realita) - Gempa Cianjur Magnitudo 5.6 yang terjadi pada 21 November 2022 lalu telah meluluhlantakan bangunan rumah dan gedung di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dalam survei yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pemicunya adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini merupakan sesar yang baru teridentifikasi oleh BMKG.
Baca Juga: Pengurus Mada Laskar Merah Putih Sumsel Rapat Konsolidasi 17 Macab Kab/Kota
BMKG mendorong Pemerintah Daerah Cianjur segera merelokasi pemukiman warga di sepanjang zona patahan atau Sesar Cugenang. Area sesar seluas kurang lebih 9 kilometer persegi tersebut dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempa bumi.
Menurut data dari BNPB korban luka sebanyak 1.083, Sedangkan Korban jiwa hingga kini mencapai 268, sementara 151 korban lainnya masih dalam proses pencarian.
Bantuan bagi para korban bencana dari berbagai instansi dan organisasi kemasyarakatan hingga kini terus mengalir ke wilayah berdampak.
Baca Juga: Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Kirim Bansos ke Korban Gempa Cianjur
Pengiriman bantuan berupa obat-obatan, keperluan bayi hingga paket sembako diberikan oleh ormas Laskar Merah Putih (LMP).
Melalui Ketua Umumnya yang terjun langsung ke lokasi terdampak cukup parah, yakni Desa Benjot Kecamatan Cugenang, dengan ribuan pengungsi, puluhan pengurus serta jajaran LMP melihat langsung kesusahan yang dialami pengungsi.
"Kami bisa langsung melihat dan merasakan bagaimana penderitaan yang dialami para pengungsi yang menjadi korban," kata Ketua umum Laskar Merah Putih, H.M. Arsyad Cannu di lokasi pengungsi, Jumat (9/12/2022)
Baca Juga: Dipimpin Sekjen Kemenkumham RI, Kumham Peduli Cianjur Disalurkan
"Bantuan berupa obat-obatan, selimut, pampers, peralatan mandi, mainan anak-anak, jajanan buat anak-anak, semoga ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita di sini," ujar Arsyad Cannu.
Selain itu diberikan pula donasi bagi pembangunan masjid yang rusak dan bantuan uang tunai yang diberikan langsung kepada anak-anak pengungsi, Ketum LMP berharap para pengungsi dapat tabah menerima kejadian bencana tersebut. Beb
Editor : Redaksi
