BANJARMASIN- Pelaku mutilasi terhadap Rahmah (34), Hari Purwanto (40) menceritakan detik-detik ia membunuh dan memenggal kepala ibu muda dua anak tersebut.
Itu disampaikan Hari kepada penyidik usai ditangkap atas pembunuhan sadis di Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Baca Juga: Sinta Handiyana, Janda Beranak Empat yang Dimutilasi Fauzan Fahmi
Kepada penyidik, Hari mengaku kali pertama bertemu korban di Pasar Sudimampir, pada Selasa (3/6/2021) malam.
Dalam komunikasi itu, disepakati bahwa Hari ingin berkencan singkat dengan tarif Rp300 ribu.
Sebelum berhubungan badan, korban meminta tambah tarif menjadi Rp500 ribu.
Hari pun menyepakatinya dan akhirnya melakukan hubungan badan dengan korban.
Akan tetapi, korban kembali meminta tambah Rp500 ribu. Namun permintaan korban tak digubris oleh Hadi.
Merasa tak dihiraukan, korban kembali membujuk Hari untuk membelikan susu, popok dan kebutuhan anak-anaknya.
Keinginan tersebut diiyakan oleh Hari yang kemudian menuju ke sebuah minimarket tak jauh dari losmen tersebut.
Semua barang belanjaan itu kemudian dititipkan ke losmen tempat keduanya melakukan hubungan badan.
Baca Juga: Usai Memutilasi, Fauzan Fahmi Angkut Jasad Sinta Pakai Gerobak tapi Warga Tak Curiga
Hari yang kehabisan uang lantas minta tolong kepada korban untuk diantarkan pulang dengan menggunakan sepeda motornya.
Permintaan tersebut dipenuhi korban. Syaratnya, Hari kembali memberikan uang sebesar Rp500 ribu.
Alih-alih minta antar pulang ke rumah, pelaku malah membawa korban ke rumah kosong yang merupakan lokasi kejadian.
“Di situ korban diminta masuk ke dalam rumah kosong itu untuk mengambil uang,” tutur Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan, Kamis (3/6/2021).
Hari kemudian menggiring korban untuk masuk ke dalam salah satu kamar.
Baca Juga: Remaja Cakep Ini Bunuh Pacarnya dan Mutilasi Teman Wanitanya lalu Lompat dari Tembok Tinggi
Di kamar itulah, Hari yang kesal karena terus-terusan diminta uang tambah langsung menggorok leher Rahmah dari belakang.
Hari menggorok Rahmah dengan menggunakan gunting yang dimodifikasi menjadi serupa belati.
“Saat itu korban sempat teriak “tolong, sakit sayang, jangan”. Suara itu yang didengar oleh saksi di sekitar rumah kosong,” terangnya.
Yang cukup sadis adalah, dengan belati modifikasi itu, Hari tidak membutuhkan waktu lama sampai dengan leher korban benar-benar lepas dari badan.
“Menurut pelaku hanya sekitar tiga menit saja,” ungkapnya.pok
Editor : Redaksi