ANKARA- Korban meninggal akibat gempa magnitudo (M) 7,8 yang melanda Turki dan Suriah bertambah. Saat ini, tercatat lebih dari 12.000 orang meninggal akibat gempa yang melanda Turki dan Suriah.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/2/2023), korban meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah meningkat di atas 12.000, saat tim penyelamat berlomba untuk menyelamatkan korban yang terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca dingin.
Baca Juga: Kalahkan Volkanovski, Islam Makhachev: Jangan Lupakan Turki dan Suriah
Para pejabat dan petugas medis mengatakan 9.057 orang tewas di Turki dan 2.992 di Suriah dari gempa berkekuatan M 7,8 pada Senin (6/2) lalu, sehingga total menjadi 12.049.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui ada kekurangan dari pemerintahannya usai diterpa gempa besar M 7,8. Dia mengakui tidak siap menghadapi gempa yang sampai saat ini telah menewaskan belasan ribu orang tersebut.
Baca Juga: Bayi Baru Dilahirkan Ditemukan Selamat usai Tertimbun Reruntuhan selama 10 Jam
"Tentu saja, ada kekurangan. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan seperti dilansir AFP, Rabu (8/2).
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki Diprediksi Bakal Melebihi 30 Ribu Orang
Erdogan menanggapi langsung terkait tuduhan pemerintahannya gagal memasok penyelamat dalam jumlah yang cukup. Selain itu, Turki juga dikritik terkait bantuan untuk para korban gempa.
Sementara itu, warga negara Indonesia (WNI) bernama Nia Marlinda menjadi korban meninggal dunia dalam gempa magnitudo 7,8 Turki. Selain Nia, ada anak berusia satu tahun yang juga menjadi korban.ik
Editor : Redaksi