PONOROGO (Realita)- Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Ponorogo terpaksa diliburkan. Hal ini menyusul gedung sekolah yang berada di Desa Paju Kecamatan Ponorogo terdampak banjir akibat luapan sungai Paju, Sabtu (11/02/2023).
Kordinator Humas MIN 6 Ponorogo Surtini mengatakan, luapan sungai Paju yang di picu hujan lebat di hulu sungai ini terjadi Jumat (10/02/2023) malam, sedikitnya 7 ruang kelas di sekolahan ini terendam banjir.
Baca Juga: Antisipasi Genangan, Pemkot Surabaya Optimalkan 76 Rumah Pompa dan Normalisasi Saluran
" Yang terdampak kelas I ada 2 ruang, kelas IV ada 2 ruang, kelas I ada 3 ruang, kantor dan kelas 3, alhamdulillah di lantai 2 aman, kelas V dan VI juga aman," ujarnya.
Surtini mengaku ketinggian air di 7 ruang kelas yang terdampak banjir ini mencapai 30 centimeter. Jumlah MIN 6 Ponorogo sendiri mencapai 230 siswa mulai kelas I hingga kelas VI. Akibat ruang kelas kebanjiran maka aktifitas belajar mengajar dikelas tidak dapat dilakukan.
" Sementara belajar dari rumah dan ada tugas dari madrasah," akunya.
Baca Juga: Sidak Beberapa Proyek Saluran Air, Wali Kota Eri Targetkan Banjir Teratasi Akhir Tahun 2024
Lebih jauh, Surtini mengungkapkan, MIN 6 Ponorogo memang kerap menjadi langganan banjir. Bahkan di tahun 2017 lalu ketinggan air didalam kelas hingga mencapai 1 meter.
"2017 masuk 1 meter masuk ruangan. 2022 tepatnya bulan maret juga banjir seperti ini. Malah lebih besar lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Panggung Kampanye Ambruk, 6 Politisi Tewas Tertimpa saat Orasi
Ia berharap Pemkab Ponorogo dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo memberikan perhatian. Dan dapat membantu pembangunan MIN 6 Ponorogo menjadi 2 lantai, sehingga tida lagi menjadi langganan banjir bila sungai Paju meluap.
" Mudah-mudahan Kemenag pengajuan dua lantai, pembelajaran bisa tetap berjalan. Semoga juga pemerintah memperhatikan kelas pembelajaran anak-anak. Kalau seperti ini besok kerja bakti, bekas banjir licin, membersihkan lingkungan kelas dan sini," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi