Camat Batu Pertanyakan Kemiskinan Ekstrem di Musrenbang Tingkat Kecamatan Batu

BATU (Realita)- Pada Musrenbang kali ini Camat Batu, Yopi Supriyadi Weno, S. Sos menyampaikan, bahwa diwilayahnya disebutkan masih ada kemiskinan eksterim hal tersebut ia sampaikan di depan asisten Wali Kota Batu. 

Sehingga sebutan kemiskinan ekstrim ini Camat Batu merasa heran dan pihaknya mempertanyakan indikator apa yang bisa dikatagorikan sebagai kemiskinan ekstrim itu.

Baca Juga: Musrenbang di Kelurahan Kebondalem, Fokus pada Pembangunan Darurat

Hal tersebut ia sampaikan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kota Batu tahun 2023, yang dihadiri Lurah dan Kepala Desa se- Kecamatan Kota Batu, bertempat di Hotel Zam-Zam, Selasa (21/2/2023)

Camat Batu, Yopi Supriyadi Weno merasa terkejut dan sedikit berkeringat dingin mendengar di wilayahnya di sebutkan ada kemiskinan ektrim ia pun sempat bertanya kepada kepala Desa dan Lurah apakah betul ada kemiskinan ekstrim tersebut.

"Perlu kami tegaskan disini, selama ini kami selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat apa pun itu dan kita selalu penuhi sehingga kita jaga betul pemerintahan kita tidak satu pun masyarakat yang tertinggal. Untuk itu saat ini kami selalu menjaga apa pun informasinya selalu kami terima, baik itu dari para Ketua RT dan masukan dari masyarakat selalu kami terima," tegas Yopi.

Yopi Supriyadi Weno menambahkan, kalau memang ada yang terlewat dirinya akan tanyakan serius kepada masyarakat dan dirinya akan segera menyelesaikan.  Musrenbang kali ini diikuti 8 Desa /Kelurahan di Kecamatan Kota Batu yaitu, Desa Sidomulyo, Sumberejo, Pesanggrahan, Oro Oro Ombo, Kelurahan Sisir, Temas, Nganglik dan Kelurahaan Songgokerto.

Baca Juga: Camat Kelumpang Tinjau Pemeliharaan Jalan Desa Tanjung Pangga

"Untuk Kecamatan Batu dari 8 Desa/ Keluaran mengusulkan 333 program kegiatan pembangunan pada Musrenbang 2023. Yang diusulkan di Kecamatan Kota Batu ada 3 yaitu, perbaikan gedung kantor Kecamatan Batu, pembangunan area perkantoran/ pedistrian dan pengadaan genset 10 ribut watt," pungkas Camat Batu.

Kepala Bapelitbangda Kota Batu, MD. Furkon ketika ditanyakan terkait adanya Kemiskinan ekstrim yang sempat dipertanyakan Camat Kota Batu, ia juga bingung mengingat data muncul dari kementerian PMK yang melakukan pendataan dan kemudian dikirim ke daerah untuk di cermati apa bener data tersebut jika tidak benar di coret. Pihaknya juga belum bisa menyebutkan dasar untuk menentukan sebuah  kemiskinan ekstrim.

"Karena itu belum terilis di Kota Batu, cuma mereka mendata lalu di kembalikan ke daerah dan mencocokan datanya. Kita tidak tahu karena yang mengirimkan data itu dari kementerian PMK. Kita telusuri bersama sama karena ada petugas yang mendata tingkat kemiskinan dimasing- masing Desa dan Kelurahan dan mereka masih bekerja," terang Furkon

Baca Juga: Pemkab Lamongan Tetapkan 7 Preferensi Pembangunan di 2024

Lebih lanjut, MD. Furkon juga mengamini bahwa adanya tingkat kemiskinan ektrim pihaknya juga masih mempertanyakanya dan juga heran dengan data tersebut serta pihaknya tidak langsung menerima begitu saja.

"Jumblah angkatan kerja, penduduk bekerja, dan tingkat pengangguran di Kota Batu tahun 2022 sebesar 8,43 persen. Munculnya angka kemiskinan di Kota Batu menjadi perhatian yang serius bagi Pemkot Batu. Dan angka kemiskinan di Kota Batu saat ini mencapai 8.063 jiwa meski angka ini bisa dibilang stagnan selama tiga tahun terakhir," ungkap Furkon

MD. Furkon menambahkan, dengan adanya program dari dinsos diharapkan bisa menekan angka kemiskinan di tahun 2023 ini. Dan semoga data yang disampaikan kementerian PMK tidak ada lagi kemiskinan di Kota Batu.ton

Editor : Redaksi

Berita Terbaru