PONOROGO (Realita)- Bencana tanah gerak yang terjadi di Dukuh Sumber RT 001 RW 001 Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo semakin parah. Pasalnya, dari hasil observasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo terjadi penambahan rekahan ( retakan.red) tanah 5 Centimeter setiap 2 jam.
Hal ini dibenarkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono. Ia mengatakan, penambahan rekahan tanah di lokasi tanah gerak memang signifikan terjadi, bahkan akibat pergerakan tanah yang masif ini sejumlah lantai rumah warga hingga ambles.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2025, Radial Road Lontar Bisa Dilalui Kendaraan
" Memang betul, ada penambahan 5 Centimeter yang terjadi setiap dua jam," ujarnya, Selasa (28/02/2023).
Surono mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya telah menemukan 25 titik retakan, dengan panjang retakan bervariasi. Dimana sejumlah lebar retakan saat ini sudah mencapai 1 meter.
" Jalur retakannya tidak memanjang namun menyebar. Ada 25 titik retakan yang kami temukan. Panjangnya bervariasi. Untuk lebar kalau dihitung dari tanggal 14 Februrari lalu sekarang ada yang sudah sampai 1 meter, dan amblasnya itu sudah lebih dari 1 meter," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Tanya Realisasi Pelebaran Jalan Tanjakan Bahari, PUPR Kotabaru Minta Mengkonfirmasi ke PT STC
Surono mengaku melihat kondisi pergerakan tanah di lokasi tanah gerak yang masih terus terjadi, pihaknya menetapkan status zona merah bagi kawasan tersebut. Pun dengan penerapan steril area di 1 kilometer dari lokasi pergerakan tanah.
" Kalau dibandingkan Desa Sriti Kecamatan Sawoo, ini lebih parah. Warga sudah tidak boleh lagi berada di lokasi itu. Karena kondisi bangunan rumah warga ini sudah mengkhawatirkan dan mengancam," akunya.
Surono menambahkan, untuk melihat pergerakan tanah yang terjadi, pihaknya memasang sejumlah patok kayu ber ukuran di beberapa titik retakan.
Baca Juga: Jalan Menuju Desa Sampanahan Hulu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Mengeluh, Dinas PUPR Cuek
" Jadi nanti akan dilihat setiap pagi siang dan sore hari seberapa jauh penambahan retakan tanahnya. Sambil menunggu PVMBG melakukan mitigasi bencana disini," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi