Saling Cambuk Warga Tarik Meriahkan Ruwat Desa

SIDOARJO (Realita)-  Sejak pagi  nampak semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mulai dari menyiapkan tumpeng, gunungan sesaji, hingga merias diri.

Kesibukan ini nampak jelas di  Desa tarik  Kecamatan Tarik Kabupaten  Sidoarjo.  Bukan sedang ada hajatan nikah, melainkan ruwat desa yang diselenggarakan secara meriah. 

Baca Juga: Tim Sepak Bola Putri Sidoarjo Sabet Medali Emas Porprov Jatim VIII 2023

Warga terlihat sibuk menyiapkan semua rangkaian acara dari pagi hingga siang untuk memeriahkan acara khas desa tarik yaitu tari ujung.

Tarian Ujung khas tradisional yang diwariskan secara turun-temurun ini, menjadi klimaks kemeriahan bagi warga setempat.

Kecamatan tarik  sendiri dikenal dengan banyak sejarah dan keseniannya, lantaran pernah menjadi benteng  Majapahit.

Tari Ujung merupakan kesenian Jawa yang merepresentasikan pejuangan pendiri Kerajaan Majapahit kala itu, untuk membela rakyat dengan menyerang bala tentara.

Mungkin, bagi sebagian orang Tari Ujung terlihat kejam lantaran menggunakan rotan sebagai alat utama.

Seperti orang sedang bertempur, Tarian Ujung dilakukan oleh dua orang dengan membawa rotan masing-masing.

Baca Juga: Progres Proyek Betonisasi Ruas Tarik-Miliriprowo Capai 42 Persen

Cara bermainnya pun cukup mudah, seorang lawan akan menyabetkan rotan ke tubuh, sedangkan lawan lainnya berusaha untuk menangkis dengan rotan yang dipegang.

Cilegon dalam

Sebetan rotan pun nampak jelas membekas di bagian punggung dan pinggang. Tak jarang, darah bercucuran karena kerasnya sabetan rotan.

Luka akibat sabetan rotan kayu sepanjang setengah meter dari lawan pun tak dirasakan oleh peserta, karena setelah memukul peserta pun berjoget mengikuti iringan musik Gending Jathen.

 Zainal mengaku baru sekali mengikuti acara tari ujung ini tapi merasa senang bisa melestarikan sejarah desa tarik, Jumat (10/ 03/ 2023).

Baca Juga: Kraton Superblock Hadirkan Hunian Terbaik Berkonsepkan One Stop Living

" Saya senang dan bangga bisa melestarikan tari ujang ini mas dan tari ujang ini agenda tahunan saat ruwat desa," jelas dia.

Sementara itu kepala desa tarik  Ifanul Ahmad mengatakan tarian ujung ini kas Desa Tarik dan Ifanul akan melestarikan tiap tahunnya. 

Ifanul juga mengatakan peserta tari ujung 90% warga Desa Tarik. 

"Kita  melestarikan tari ujung ini tiap tahunnya mas karna ini sudah menjadi tradisi tahunan saat ruwat desa. Peserta tari ujun juga dari warga kita sendiri," pungkasnya.jh

Editor : Redaksi

Berita Terbaru