PONOROGO (Realita)- Bencana tanah gerak kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo. Kali ini terjadi di Dukuh Nguncup RT 02 RW 02 Desa Bekiring Kecamatan Pulung. Belasan rumah warga terdampak bencana ini.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Ponorogo, sedikitnya 13 rumah warga di kawasan ini terdampak bencana tanah gerak. Bahkan di pekarangan warga, lebar retakan mulai 5 hingga 10 Centimeter, dengan penurunan tanah mencapai 30 centimeter.
Baca Juga: Jenguk 36 Pengungsi Tanah Gerak Bekiring, Bupati Ponorogo Siapkan Skema Relokasi
" Ada pekarangan dan jalan Desa mengalami penurunan dan retak - retak. Rumah warga juga retak-ratak," ujar Kalaksa BPBD Ponorogo, Henry Indra Wardana, Kamis (30/03/2023).
Henry mengungkapkan, tanah gerak di Dukuh Nguncup ini dipicu akibat hujan deras yang terjadi seminggu ini. Bencana tanah gerak ini, sebelumnya terjadi pada 2017, 2018, dan 2019 lalu.
Baca Juga: Huntara Terganjal Ijin, 3 Bulan Warga Tumpuk Ponorogo Hidup di Pengungsian
" Sebenarnya tanah gerak terjadi pada 2018 lalu. Kemudian sudah ada retakan juga. Ini kembali ada gerakan dan retakan bertambah," ungkapnya.
Kendati terdampak tanah gerak, namun Henry mengaku, 15 KK dengan 40 jiwa yang mendiami kawasan ini memilih bertahan, lantaran retakan yang terjadi sudah hal yang biasa.
Baca Juga: Kaji Lahan Relokasi, BPBD Ponorogo Tunggu PVMBG Datang
" Warga masih bertahan dan tidak mengungsi. Karena retakan ini menurut mereka hal yang biasa saat musim hujan," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi