SURAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan peninjauan di Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/05/21). Peninjauan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Menteri Basuki di Provinsi Jawa Tengah, untuk melihat progres percepatan pembangunan infrastruktur dalam memulihkan perekonomian akibat Pandemi COVID-19.
Puan Maharani menjelaskan bahwa salah satu pasar terbesar yang ada di Surakarta ini dapat menampung hampir 2000-an pedagang. "Kedatangan saya kesini untuk melihat langsung progres pembangunan Pasar Legi akibat kebakaran yang terjadi dua kali, yaitu tahun 2018 dan 2020. Insyaallah renovasi Pasar Legi selesai November 2021 sehingga para pedagang yang berada di pasar darurat bisa segera kembali." tambahnya.
Baca Juga: Basuki Pastikan Dana Tapera Tak Dipakai untuk Proyek Infrastruktur
Direktur Prasarana Strategis Dirjen Cipta Karya Iwan Suprijanto mengatakan pasar yang dibangun dengan konsep Green Building dan bersertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama ini, memiliki lahan seluas 21,9 ribu m2 dan luas bangunan sebesar 31 ribu m2.
"Bangunan pasar terdiri dari 4 Zona yaitu Blok A, Blok B, Blok C, dan Blok D yang masing-masing memiliki gedung 3 Lantai terdiri dari Lantai Semi Basement, Lantai Dasar, serta Lantai Atap. Sedangkan penataan di dalam area pasar mencakup 337 unit Kios, 1.932 unit Los, dan 250 unit Plataran." kata Iwan saat menjelaskan di depan Ketua DPR RI Puan dan Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah, Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Sugihardjo mengatakan renovasi Pasar Lagi telah mencapai progres 47,53%. Keberadaan Pasar Legi ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi sarana perdagangan rakyat yang rapih dan bersih serta memiliki nilai estetika dan tidak terlihat kumuh dalam penataannya.
Baca Juga: Kepala Otorita IKN dan Wakilnya Mundur, Diduga karena Status Lahan dan Investasi yang Tak Jelas
Penerapan konsep Green Building pada Pasar Legi, akan memberikan ruang sirkulasi udara dan pencahayaan yang lebih baik, sehingga dapat menghemat penggunaan daya listrik bagi para pedagang. Fasilitas Umum yang tersedia diantaranya Area Parkir, Masjid, Kantor Pengelola, Ruang Paguyuban (SPTI & IKAPAGI), Ruang Kesehatan, Ruang Laktasi, serta Shelter Angkutan Umum.
Menurut Ahmad (37) salah satu pedagang Pasar Legi, menyatakan bahwa para pedagang sangat berharap pasar ini cepat selesai, "Biar tempatnya jelas, tidak di pinggiran jalan lagi, jadi lebih nyaman." ucapnya.
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan PJ Bupati Banyuasin, Tinjau Tol Trans Sumatera
Renovasi Pasar Legi dilakukan sejak 2020-2021 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp104,3 miliar. Sedangkan dalam konstruksinya dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Urban (Persero) sebagai pelaksana konstruksi dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah 1 sebagai manajemen konstruksi, dengan lingkup pekerjaan renovasi secara menyeluruh.
Renovasi pasar oleh Kementerian PUPR ini merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Selain Pasar Legi Surakarta yang masih dalam proses pembangunan, hingga saat ini Kementerian PUPR telah selesai melakukan rehabilitasi terhadap 7 (tujuh) pasar, dari target 14 pasar hingga tahun 2024, diantaranya, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Klewer Timur Surakarta, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto, Pasar PON Trenggalek, Pasar Pagi Kaliwungu, Pasar Renteng Lombok Tengah, dan Pasar Pariaman.agus
Editor : Redaksi