Soal Video Bugil Pelajar, SMKN 1 Ponorogo Angkat Suara

PONOROGO (Realita)- Terseretnya nama Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Ponorogo dibalik viralnya vidio bugil pelajar wanita di jagat dunia maya Bumi Reog, membuat sekolah yang dikenal dengan sebutan SMEKANSA itu angkat suara. 

Secara terang-terangan, pihak sekolah mengakui pemeran dalam vidio masturbasi yang viral itu merupakan salah satu siswi yang masih duduk di bangku kelas X. 

Baca Juga: Soal Viral Video Bugil, Pemeran Diperiksa Polres Ponorogo

" Benar murid kami, kelas X saat ini," ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Ponorogo Suryanto, Rabu (31/05/2023).

Suryanto mengungkapkan, usai vidionya viral, orang tua yang bersangkutan mendatangi pihak sekolah untuk mengajukan pengunduran diri sang anak dari sekolah kejuruan itu. Pasalnya sang anak saat ini mengalami syok berat. 

" Siswi tersebut saat ini masih mengikuti ujian penilaian akhir sekolah. Walaupun sebenarnya pada Jumat ( 26/05/2023) kemarin saat diketahui vidio itu orang tua dan anak kita panggil untuk klarifikasi. Mereka syok dan saat itu juga orang tua si anak ini meminta keluar dari sekolah, tapi belum kita tindak lanjuti," ungkapnya. 

Lebih jauh, Suryanto mengaku enggannya pihak sekolah untuk mengabulkan permintaan orang tua pemeran vidio viral ini, lantaran sang anak saat ini tengah menjalani ujian smester genap untuk kenaikan kelas hingga Jumat (09/06/2023) depan. 

" Kami belum menindaklanjuti permintaan itu, karena biar si anak mendapatkan raport atau mengikuti penilaian akhir sekolah dulu. Sehingga bila melanjutkan di sekolah lain itu ada raportnya dari sekolah lama," jelasnya. 

Baca Juga: Ponorogo Viral, Video Diduga Siswi SMA Sogok Anu Pakai Botol Parfum

Suryanto mengaku selama ini siswi yang videonya viral itu, dikenal pribadi yang baik dan disiplin. Ia tidak pernah menunjukkan tingkah laku yang aneh-aneh.

Cilegon dalam

" Baik, dari absensi bagus tidak pernah bolos. Dan dari kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan sehari-hari juga biasa-biasa saja," akunya. 

Sementara itu, guna memberikan pendampingan dan pemulihan psikis siswinya itu, pihaknya telah meminta Guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas untuk memberikan dukungan moral kepada orang tua dan siswi yang bersangkutan. 

" Kita minta wali kelas dan guru BK untuk selalu mendampingi anak ini. Bagaimana pun juga ini putra ataupun putri kami. Yang lagi kena musibah," ujarnya.

Suryanto mengungkapkan, untuk memberi rasa aman sang anak untuk mengikuti ujian akhir semester dua, pihaknya telah menerapkan sistem ujian online berbasis HP. 

" Sehingga kalau si anak ini karena syok nya tidak mau masuk sekolah, kita anjurkan untuk ikut ujian dari rumah," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru