JAKARTA (Realita)- Setiap tanggal 1 Juli, bangsa Indonesia merayakan Hari Bhayangkara sebagai penghormatan terhadap Kepolisian Republik Indonesia yang berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kompolnas dalam hal ini menyoroti era kepemimpinan Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo yang menunjukkan ketegasan, kemauan untuk mendengar masukan-masukan masyarakat dan melakukan perubahan, humanis dan sederhana.
Baca Juga: Kompolnas Jelaskan Hasil Supervisi dan Gelar Perkara Terkait 7 Jasad di Kali Bekasi
"Beliau sosok yang kalem dan pemimpin yang tenang, sehingga ketika institusi Polri diguncang kasus FS dan TM yang sempat menurunkan kepercayaan masyarakat, tetapi dengan ketenangannya tersebut Bapak Kapolri mampu menjaga semangat dan moral seluruh anggota Polri untuk tetap tegar dan dapat memperbaiki diri dengan melaksanakan tugas-tugasnya serta mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat," ujar Poengky Indarti Komisioner Kompolnas kepada Realita.co, Minggu (2/7/2023).
Masih sambung kata Poengky yang juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini, menurutnya, penting sekali mengupayakan agar Polri dapat meningkatkan dan meratakan profesionalitas anggota, tidak hanya di Mabes Polri atau Polda-Polda besar, melainkan juga di Polres-Polres dan Polsek-Polsek wilayah-wilayah pedalaman serta daerah perbatasan juga diharapkan sama.
"Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan yang setara bagi mereka, serta harus dilengkapi dengan sarana prasarana serta anggaran yang memadai. Selain itu tetap harus melaksanakan mandat Reformasi Kultural Polri dan menjadi polisi yang humanis," ucapnya.
Menurut catatan Kompolnas, pengalaman berharga di tahun 2022 dengan timbulnya kasus FS dan TM sudah membuat Polri melakukan evaluasi dan melakukan pembenahan-pembenahan di tubuh internal. Yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan adalah ketegasan dalam melakukan proses hukum bagi anggota-anggota yang diduga melanggar hukum. Peningkatan profesionalitas penyidik dan penyelidik juga perlu ditingkatkan agar tidak perlu ada pengadu yang komplain dan memviralkan pengaduannya. Karena rentang kendali yang sangat panjang dari Kapolri hingga anggota level terbawah, maka agar tidak membebani Kapolri dan Institusi Polri, seluruh atasan harus selalu memberikan contoh teladan kepada bawahannya, memberikan bimbingan, serta mengawasi anggota dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Pansel Calon Anggota Kompolnas Umumkan 50 Nama dengan Latar Belakang Berbeda
"Kami melihat kinerja Polri sudah cukup baik. Jika mengacu pada pengaduan masyarakat ke Kompolnas, yang dikomplain mayoritas terkait kinerja Reserse, khususnya dalam penanganan kasus yang dirasa lama dan terkadang tidak tertib administrasi yaitu kurang memberitahukan progress lidik, sidik kepada pelapor," ulas Poengky lagi.
Poengky menjelaskan, ada juga yang mengeluhkan masih adanya dugaan pungutan-pungutan dan keberpihakan saat menangani kasus. Tetapi di sisi lain, masyarakat puas dengan penanganan kasus-kasus yang berbasis scientific crime investigation karena hasilnya valid, misalnya pemeriksaan DNA, uji balistik, digital forensik dan lain-lain," ungkapnya.
Kompolnas juga menerima banyak informasi terkait kepuasan dan pujian masyarakat pada penegakan hukum Kasus-kasus terorisme. Masyarakat baik di kota maupun di wilayah pedalaman dan pulau-pulau terdepan sangat mengapresiasi kinerja Bhabinkamtibmas yang dianggap mampu menjadi problem solver dan jembatan bagi polisi dan masyarakat. Masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar - membutuhkan jaminan keamanan, sehingga mereka berharap polisi rajin dan rutin berpatroli untuk mencegah kejahatan.
Baca Juga: Terjadi Lagi Kasus Mirip Pegi Setiawan, Satu Keluarga Jadi Tersangka
Masyarakat puas dengan berbagai macam pelayanan Polri, antara lain pelayanan SKCK dan pembuatan SIM/STNK yg cepat. Intinya, masyarakat berharap polisi selalu ada untuk membantu masyarakat, melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
"Dengan kesigapan, kesabaran, dan profesionalitas tinggi, seluruh anggota Polri pasti dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik," pungkasnya.tom
Editor : Redaksi