SURABAYA (Realita) - Hadir di Rapat Terbuka Senat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Senin (21/6/2021), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Dr Muhajir Effendy MAP, banyak memaparkan program pemerintah dalam menekan angka stunting.
Mengawalinya dengan menyatakan ikut bangga atas prestasi UWKS dan mengucapkan selamat atas Dies Natalis UWKS ke 40, Menko PMK Muhajir menyampaikan harapannya agar perguruan tinggi yang dikenal sebagai Kampus Budaya terus berprestasi dalam mencetak generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Makan Siang Gratis Dijatah Rp 15 Ribu per Anak
Dia memaparkan, pemerintah sekarang ini terus berupaya menekan angka stunting dialami oleh 27,6 persen anak Indonesia. "Presiden sudah menetapkan target angka stunting bisa ditekan menjadi 14 persen pada 2024 mendatang," ujarnya.
Diungkapkan, sumber daya manusia (SDM) masyarakat Indonesia tidak terlalu kompetitif, karena angkatan kerja yang mencapai 139 juta orang 56 persennya pernah mengalami stunting.
"Pemerintah saat ini semakin fokus pada prenatal, pemberian air susu ibu pada bayi hingga usia 2 tahun, karena itu usia emas yang akan menentukan unggul atau tidaknya SDM kita," tambahnya.
Dalam acara yang merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis UWKS Ke 40 ini, Rektor UWKS Prof H Sri Harmadji dr Sp THT-KL (K) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun ini cukup mempengaruhi pelaksanaan layanan pendidikan di kampus UWKS.
Adanya kebijakan pemerintah harus lockdown mendorong UWKS berani mengambil berbagai langkah, di antaranya pembelajaran maksimal 4 kali tatap muka hingga akhir semester 2019/2020, dan menerapkan bimtek e-learning khusus dosen yang belum terbiasa belajar berani.
Tidak hanya itu, dalam pembelajaran UWKS juga menerapkan pedoman pembelajaran 2020/2021, menyesuaikan dengan tatanan kenormalan baru dengan senantiasa menjaga protokol kesehatan ketat bagi seluruh dosen dan karyawan, serta mahasiswa di setiap kegiatan di kampus.
Baca Juga: Muhadjir Effendy Dicalonkan Jadi Cawapres Ganjar
Dalam Rapat Senat Terbuka UWKS yang juga dihadiri seluruh dekan, dosen dan mahasiswa berprestasi ini, Sri Harmadji juga menyampaikan berbagai prestasi yang telah diraih UWKS, di antaranya tentang 2 alumni yang telah meraih gelar profesor, mahasiswa yang proposalnya didanai Direktorat Belmawa
Selain itu tentang beasiswa pemerintah dan swasta yang diterima para mahasiswa UWKS. Dikatakan, 88 mahasiswa telah menerima beasiswa KIP kuliah Kemendikbud, 596 mahasiswa menerima bantuan UKT SPP, 66 mahasiswa menerima beasiswa CSR, dan 55 mahasiswa berprestasi yang bebas bayar SPP, serta 4 mahasiswa penerima beasiswa dari lembaga internasional.
Ditegaskan, atas usaha keras seluruh civitas akademika dalam memajukan mutu perguruan tinggi ini, UWKS telah telah menduduki peringkat 10 besar di Jawa Timur dan peringkat 72 secara nasional.
Drs Soejadmiko MM selaku Ketua Yayasan UWKS mengaku senang acara ini dihadiri Menko Muhajir. "Ini suatu kehormatan bagi UWKS yang terus mencetak generasi unggul dan berkontribusi dalam pembangunan manusia selaras dengan kebijakan-kebijakan Menko Muhajir Effendy," ujarnya.
Baca Juga: UWKS Wisuda 466 Sarjana dan Magister, Raih Peringkat Prestisius Dalam PTS
Ketua Dies Natalis UWKS Ke-40, Dr Drs Basa Alim Tualeka M.Si, mengatakan, dalam rangkaian acara Dies Natalis UWKS ke-40 ini Yayasan Wijaya Kusuma berencana membangun Wijaya Kusuma Mart, meresmikan air mineral Wijaya, meresmikan UWKS TV, dan menanam porang di lahan 6000 m2. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan tema Dies Natalis tahun ini, POUWKS yang Berkemajuan dan Berkebudayaan.
Dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan ketat ini dilakukan pula penandatanganan Prasasti Dies Natalis Ke-40 UWKS oleh Rektor UWKS.
"Dies Natalis ke-40 ini merupakan perwujudan dari motto UWKS yang anggung, wimbuh, linuwih, yaitu selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Selalu ada perkembangan setiap tahunnya dalam berbagai bidang dan bentuk,” tambah Ketua Pembina Yayasan Wijaya Kusuma, Prof dr HR Soedarso Djojonegoro. gan
Editor : Redaksi