BIMA - Aparat kepolisian dari Polres Bima mengamankan barang bukti dari lokasi robohnya pagar SMPN 1 Woha Bima setinggi 2 meter.
Kejadian tersebut menewaskan Aisyah, bocah berusia 4 tahun. Dia tertimpa bata dan material pagar lainnya.
Selain korban meninggal, ada dua bocah lainnya mengalami luka berat yakni Rafa Aska Putra dan Dirgan.
Kapolres Bima AKBP Hariyanto SIk melalui kasi humas Iptu Adib Widayaka mengungkap, penyidik Reskrim Polres Bima telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (18/7/2023).
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan dua barang bukti yakni batu bata yang menjadi bagian dari tembok tersebut.
Satu ikatan tiang tembok juga ditemukan dan diamankan untuk penyidikan lebih lanjut.
"Ini untuk mengetahui penyebab robohnya tembok," ujar Adib, Rabu (19/7/2023).
Sementara kondisi terkini dua korban luka masih dalam perawatan pihak medis.
Dirga yang berusia 5 tahun mengalami sakit pada bagian kepala, wajah, kaki dan seluruh badan.
Sedangkan Rafa Aska Putra mengalami luka pada bagian sekitar mulut, patah kaki, sakit di bagian kepala dan seluruh badannya.
"Keduanya masih dirawat di Puskesmas Woha," pungkasnya.
Dikutip dari Tribun, tiga bocah jadi korban robohnya tembok SMPN 1 Woha Kabupaten Bima, Selasa (18/7/2023).
Ketiga korban sedang bermain dan melihat ikan di parit yang terletak di luar lingkungan sekolah SMPN 1 Woha dan dibatasi tembok.
Saat asyik bermain, tiba-tiba tembok setinggi 2 meter tersebut roboh dan menimpa mereka.
Korban bernama Aisyah tak bisa diselamatkan karena luka berat yang dialaminya.
Pihak sekolah mengakui, kondisi pagar sekolah tersebut sudah tua dan tidak pernah dipugar.
"Saya baru satu setengah tahun bertugas di sini, tapi menurut staf lain yang sudah lama bekerja memang tembok pagar itu sudah tua, tidak ada apa-apa roboh begitu saja tadi," beber Kepala Sekolah SMPN 1 Woha Kabupaten Bima, Nazamuddin.tri
Baca Juga: Tembok SMK Negeri 1 Roboh, 3 Anak Tewas
Editor : Redaksi