Sambut 10 Muharam 1445 H, PIMAJT Santuni 390 Anak Yatim

SEMARANG (Realita) -Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT), Jumat (28/7/2023) menggelar santunan kepada anak yatim dan piatu di Gedung Serbaguna Masjid Agung Jawa Tengah. kegiatan tersebut dalam rangka 10 Muharram atau memperingati bulan Syura atau Asyura.

Ketua PIMAJT Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad menyampaikan, setiap tahun khususnya tanggal 10 Muharram PIMAJT menyelenggarakan santunan kepada anak-anak yatim.

Baca Juga: Bupati Kotabaru Gelar Buka Bersama Masyarakat

"Hal ini kami lakukan bertepatan dengan bulan Syura yang sangat dikenal sebagai bulan santunan kepada anak Yatim. Alhamdulillah dari tahun ke tahun jumlag santunan meningkat. Santunan kali ini mencapai Rp 195 juta yang kami bagikan kepada masing-masing penerima sebesar Rp 500 ribu, jadi ada 390 penerima," ungkap Ketua PIMAJT.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Baznas Ri, Baznas Provinsi Jawa Tengah, Udinus, Pand Collection, Bank Jateng dan lainnya yang telah berpartisipasi setiap tahunnya.

"Alhamdulillah nilai santunan ini meningkat dan semuanya kami salurkan tanpa memotong sedikit pun untuk pembeayaan kegiatan. Jadi untuk kegiatan seperti MMT, Konsumsi dan lain-lainnya tidak kami ambilkan dari donatur, melainkan dari iuran tersendiri anggota PIMAJT," tegas Nur Kusuma Dewi.

Istri Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA ini pun mengingatkan betapa pentingnya umat Islam melakukan santunan kepada anak-anak yatim di bulan Muharram. Karena Rasulullah Muhammad SAW menjamin bagi siapa yang menyantuni anak yatim akan selalu bersamanya di surga kelak.

Baca Juga: Tak Tega! LSM Bedah Rumah Yatim Piatu Sebatang Kara

"Ini Rasulullah sendiri yang mengatakan sambil menunjukkan dua jarinya, tanda akan berdampingan sebagaimana jari terunjuk dan jari tengahnya," ujar Nur Kusuma Dewi.

Sementara Sekretaris PP Masjid Agung jawa Tengah KH Drs Muhyidin MAg menyampaikan terima kasihnya kepada PIMAJT yang telah mengorganisir santunan, selain dari ibu-ibu pengajian juga dari para donatur. Jumlah yang semakin meningkat ini menurut KH Muhyidin merupakan tanda kebaikan dan kepercayaan santuan dari para penyantun melalui PIMAJT.

"Ya kita harus membiasakan kebaikan menjadi kebiasaan. Adapun bila sudah menjadi kebiasaan yang baik maka perlu kita pertahankan dan tingkatkan. Santunan kepada anak yatim ini bagi PIMAJT sudah menjadi kebiasaan yang digelar setiap tahun. Karena kebiasaan ini lah maka menghasilkan kebaikan. Banyak orang yang percaya menyalurkan santunannya melalui PIMAJT, ini patut kita syukuri karena sangat bermanfaat membantu anak-anak yatim," tegas KH Muhyidin.

Baca Juga: Kampanyekan Budaya Batik, Claire Elysia Ajak Anak Panti Asuhan Belajar Membatik

Ahmad Trani, pengasuh Panti Asuhan Cahya Sofia Genuk, menyampaikan terima kasihnya kepada PIMAJT yang telah menunjuk Panti Asuhannya sebagai salah satu penerima santunan.

"Saya sangat berterima kasih karena santunan ini datang tepat pada waktunya, dimana anak-anak sedang memasuki tahun ajaran baru. Semoga bantuan tiap anak Rp 500 ribu ini bisa bermanfaat untuk membeli kebutuhan sekolah, misalnya buku, sepatu dan seragam," ungkap Ahmad Trani.lis

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Porsenap Lapas Cilegon Terus Berlanjut

CILEGON (Realita)- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon kembali melaksanakan Pekan Olahraga Narapidana (Porsenap) bagi Warga Binaan Pemasyarakatat …