MADIUN (Realita) – Piala DPRD Kota Madiun resmi berakhir. Puncak kompetisi jago kapuk itu ditandai partai final antara PS Taman Veteran Madiun melawan PS Mataraman Madiun, Rabu (16/8/2023). Kesebelasan PS Taman Veteran Madiun keluar sebagai kampiun dengan skor 1-0.
‘’Ini tahun ketiga Piala DPRD Kota Madiun digelar. Antusiasme peserta dan penonton cukup luar biasa,’’ kata Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya BMS.
Baca Juga: Akhirnya, DPRD Kota Madiun Tetapkan AKD
Andi menyebutkan, ada sebanyak 16 tim dari berbagai daerah yang mengikuti kompetisi. Di antaranya, PS Eva Madiun, PS Taman Veteran Madiun, PS Saradan Madiun, PS Mataraman Madiun, PS Warok Ponorogo, PS Putra Katong Ponorogo, PS Non Blok Magetan, PS Maestro Magetan, PS Femi Sport Ngawi, dan PS Bhayangkara Madiun. Para pemain yang diturunkan wajib berusia minimal 45 tahun. Kendati begitu, usia tak bukan menjadi penghalang para pemain saling beradu skill di atas lapangan hijau.
‘’Kompetisi ini sebagai peringatan HUT RI ke-18. Juga untuk mewadahi dan mewujudkan aspirasi para pemain veteran yang haus sepak bola. Sekaligus memotivasi pemain muda untuk lebih semangat berlatih,’’ terang politikus Partai PDI-P itu.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya mengatakan, selain sebagai peringatan HUT RI ke-78, Piala DPRD Kota Madiun untuk menggairahkan kembali sepak bola di Kota Madiun yang belakangan lesu, kejuaraan itu juga untuk mengoptimalkan fasilitas olahraga yang disediakan pemerintah daerah (pemda) setempat. Khususnya lapangan Kelurahan Taman yang cukup representatif.
‘’Kami berniat kegiatan positif ini terus berlanjut. Tidak hanya usia veteran, tapi juga usia anak-anak hingga remaja,’’ tuturnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Madiun Walk Out saat Paripurna, Fraksi Merasa Kecewa
Yayak, sapaan akrabnya, menjelaskan, kompetisi jago kapuk itu menerapkan sistem knockout alias gugur. Dari 16 tim dibagi delapan besar. Mereka yang menang bakal masuk perempat final. Kemudian, tim kembali disaring hingga menuju semi final. Lalu, diambil dua terbaik untuk memperebutkan juara I.
‘’Kompetisi dimulai 1-16 Agustus. Kami ambil juara I, II dan III. Yang pasti ada hadiah trofi dan uang pembinaan bagi mereka yang berhasil naik podium juara,’’ imbuhnya.
Sementara, Wali Kota Madiun, Maidi mengapresiasi kegiatan positif yang digelar DPRD setempat itu. Menurut dia, sepak bola jago kapuk dapat menjadi pelecut semangat pemain muda. Khususnya dalam mengejar prestasi.
‘’Pemain veteran semangatnya luar biasa. Tapi kalau pemain muda tidak semangat, justru salah. Ini menjadi contoh pemain muda,’’ ujarnya.
Baca Juga: Ukir Sejarah Kota Madiun, Bapak-Anak Jadi Wakil Rakyat
Maidi mengaku tak menutup kemungkinan bakal ada kompetisi serupa yang digelar Pemkot Madiun. Sebab, potensi persepakbolaan Kota Madiun cukup bagus. Apalagi, pemkot terus berupaya menyediakan fasilitas lapagan sepak bola yang representatif.
‘’Potensi ada. Fasilitas olahraga cukup. Penyandang dana juga cukup. Tinggal me-manage saja,’’ pungkasnya. adi
Editor : Redaksi