BADUNG (Realita) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan 5 pembangkit PT PLN (Persero) Grup lainnya mendapatkan 7 penghargaan internasional atas tata kelola operasional pembangkit yang baik, mampu mengurangi emisi dan menjadi pendorong perekonomian.
Tujuh penghargaan tersebut diberikan kepada PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton, PLTU Jeranjang dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul. Pengakuan internasional ini diserahkan langsung oleh pewakilan Komite ASEAN yang terdiri dari gabungan Menteri Energi negara-negara di Asia Tenggara saat Gala Dinner ASEAN Ministers Energy on Meeting (AMEM) ke-41 di Bali, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa PLN dalam menjalankan operasional pembangkit sangat patuh terhadap prinsip 'Environmental, Social and Governance' (ESG). PLN sebagai perusahaan global selalu memastikan operasional pembangkit yang efisien, andal dan ramah lingkungan.
"Kita semua di sini menghadiri acara 'ASEAN Energy Forum' yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri ESDM Arifin Tasrif. Apresiasi dari ASEAN menjadi bukti pengakuan internasional atas pengelolaan pembangkit kita di mana kualitas dari operasional pembangkit 'excellent' dan tak lepas dari prinsip keberlanjutan. Apresiasi ini adalah cambuk bagi kita semuanya bahwa kerja keras kita, dedikasi kita, pengorbanan kita di 'acknowledge' atau diakui hingga di tingkat ASEAN," kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan dalam pengelolaan pembangkit, PLN menerapkan sistem yang berbasis digital. Monitoring sistem pembangkit membuat operasional semakin efektif dan efisien karena seluruhnya dapat dipantau langsung secara 'real time'.
"Kami juga memastikan bahwa penggunaan teknologi terbaru di pembangkit dilakukan, sehingga emisi yang dihasilkan dari operasional pembangkit bisa diminimalisir," ujar Darmawan.
Baca Juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi
Inovasi teknologi juga terus dilakukan perusahaan dengan membuat terobosan pengelolaan 'waste management' yang mumpuni. PLN juga memanfaatkan sumber daya sekitar dan keterlibatan masyarakat sehingga kinerja operasional bisa memberikan 'multiplier effect' menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Dari 8 penghargaan yang diraih PLN Grup dalam ASEAN Energy Award 2023 itu, PLTU Suralaya (PLN Indonesia Power) meraih dua penghargaan dalam kategori Combine Cycle Thermal' (CCT) 'Utilisation for Power Generation' dan Implementasi Biomassa.
Terus, PLTU Lontar (PLN Indonesia Power), PLTU Pelabuhan Ratu (PLN Indonesia Power), PLTU Paiton (PLN Nusantara Power) dan PLTU Jeranjang (PLN Indonesia Power) masing-masing mendapatkan predikat 'winner' dalam kategori pengelolaan PLTU yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada
Satu penghargaan juga diberikan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul (PLN Indonesia Power) karena teknologi digital yang dikembangkan mampu menekan emisi gas rumah kaca '(GHG Emissions)'.
Dan satunya lagi yang mendapat penghargaan adalah subholding PLN Indonesia Power, meraih penghargaan atas langkahnya dalam 'waste solution approach' melalui program Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang berhasil mengurangi emisi di kota Cilegon.gan
Editor : Redaksi