Manuskrip Karya Mbah Sholeh Darat Tahun 1897, Diselamatkan

SEMARANG (Realita)- Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas RI) Bekerja Sama dengan Dinas Arpus Jateng, menuntaskan  penyelamatan atas 61 Kitab Kuno, sebagai Manuskrip Koleksi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Tim pelestarian manuskrip atau naskah kuno tersebut, tiba di MAJT, selasa (5/9/2023), diterima Sekretaris PP MAJT Drs KH Muhnyiddin, MAg dan Ketua Bidang Humas H Isdiyanto, SIP, terkait misi penyeklamatan sekaligus pelestarian naskah-naskah kuno koleksi MAJT. 

Baca Juga: Santri Ponpes At Tahzib Jombang Ngaji 70 Kitab Kuning selama Ramadhan

Tim Perpusnas RI terdiri empat orang dengan komposisi 2 orang konservator dan 2 orang pengalih media. Tim ini didampingi oleh tim Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.

Kiai Muhyidin ketika menerima rombongan, menyampaikan terima kasih kepada tim Perpusnas RI yang secara khusus mengemban misi melestarikan naskah kuno atas koleksi Museum Perkembangan Islam Nusantara, MAJT. 

“Secara tulus kami berterima kasih kepada pihak Dinas Arpus Jateng yang menjembatani MAJT dan Perpusnas RI, sehingga kegiatan pelestarian naskah kuno ini dapat terlaksana,” tandasnya.

Muhyiddin berdoa, semoga kegiatan pelestarian naskah kuno ini dicatat sebagai amal ibadah yang diridhai Allah SWT, karena termasuk kegiatan yang sangat mulia.

Dinas Arpus Jateng yang diwakili Ibu Listyati Purnama R, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan juga menyampaikan terima kasih kepada Perpusnas RI. Diceritakan kronologi kegiatan yang dimulai dari identifikasi awal, penyampaian proposal bantuan pelestarian ke  Perpusnas RI hingga eksekusi kegiatan yang direncanakan berjalan mulai 5-9 Sepetember 2023. 

"Kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama Perpusnas RI dan Dinas Arpus Jateng dalam upaya penyelamatan naskah kuno di Provinsi Jawa Tengah dengan sasaran utama Museum Perkembangan Islam Nusantara, MAJT," jelasnya.

Sementara itu Koordinator Tim Perpusnas RI Aldi, menjelaskan upaya pelestarian naskah kuno MAJT ini, di antaranya fumigasi terhadap naskah kuno yang diperkirakan berserangga, selain itu juga dilakukan koservasi dan penjilidan ulang terhadap naskah kuno yang rusak. Untuk pelestarian rencananya akan dilakukan alih media digital. 

"Nantinya hasil alih media naskah tersebut akan diunggah di website sehingga bisa diakses masyarakat luas", imbuhnya. 

Selain itu, pihak Perpusnas RI akan dibantu pustakawan Dinas Arpus Jateng utamanya dalam identifikasi naskah. Dari identifikasi awal, terdapat 61 naskah kuno dan buku cetak lama koleksi MAJT yang akan dilestarikan baik pelestarian fisiknya maupun informasinya. 

Baca Juga: Setelah 300 Tahun, Arca Singosari Akhirnya Pulang ke Indonesia

Pustakawan Dinas Arpus Jateng yang terlibat dalam tim pelestarian, Budi Wahyono, menjelaskan, naskah kuno koleksi MAJT ini cukup menarik, koleksinya beragam dan bernilai sejarah yang sangat tinggi, sehingga patut untuk diselamatkan dari ancaman rusak dan punah. 

Cilegon dalam

Di antaranya koleksi tersebut, tambah, terdapat karya-karya Mbah Sholeh Darat, salah satunya karya beliau berjudul "Sabulul Abid ala Tarjumah Jauharil Tauhid" yang diterbitkan tahun 1315 H atau 1897 masehi.

Kemudian karya Kiai Rifai, Kalisalak, yang kini alamat tersebut ada di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Karya Mbah Kiai Rifa'i judulnya "Kumpulan Kitab Nadzam" diperkiran dikarang tahun 1850an.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 61 Naskah kuno nusantara, berupa tulisan tangan dan ketikan (manuskrip-red) yang dikoleksi Museum Perkembangan Islam Nusantara, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), kondisinya nyaris rusak.

Baca Juga: Ketua Arkeolog Sumsel Sambut Baik Prasasti Tanduk Kerbau dan Aksara Ulu

Kerusakan naskah kuno diketahui, setelah Kepala Pusat Preservasi dan Alih Media (Bahan) Perpustakaan Nasional, Dra Made Ayu Wirayati bersama Tim Preservasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Jawa Tengah, pada Mei 2023 meneliti dan mengidentifikasi di Museum MAJT.

“Tim menemukan seluruh koleksi naskah kuno atau kitab kuno di Museum MAJT kondisinya mengkhawatirkan sehingga harus segera diselamatkan,” tegas Budi Wahyono, ketika berdialog dengan Pelaksana Pengelola MAJT, Rabu (7/6/2023).

Budi Wahyono, Pustakawan Dinas Arpus Jawa Tengah, menemui pengurus MAJT bersama Aprilia Santi dan Ipuk Wahyu Utami.

Atas dasar temuan tersebut Pusat Preservasi Perpustakaan Nasional RI menghambil kebijakan, penyelamatan terhadap koleksi kitab-kitab kuno di Museum MAJT akan ditangani September 2023.

Namun sebelum itu, Dinas Arpus dan Perpustakaan Jateng akan mencicil penyelamatan sebelum September, agar dapat selesai sebelum akhir 2023.majt

Editor : Redaksi

Berita Terbaru