NGAWI (Realita)- Seiring dengan program Electrifying Agriculture (EA) yang semakin diminati para pelaku usaha baik di bidang pertanian, perkebunan juga peternakan, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) berkomitmen untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan tetap andal.
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Timur dengan luas lahan pertanian sekitar 122.500 hektar dimana sebagian besar irigasinya sangat bergantung pada energi listrik.
Baca Juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
Disebutkan General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan, pemeliharaan rutin terjadwal dilakukan untuk memastikan setiap peralatan tetap berfungsi optimal. “PLN berkomitmen memastikan keandalan sistem kelistrikan dengan melaksanakan pekerjaan yang dikerjakan UPT (Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Madiun pada PMS Buy A Trafo 2 Gardu Induk (GI) 150 kV Ngawi sebagai lanjutan dari pekerjaam sebelumnya pada penggantian material transmisi di GI 150 kV Ngawi”, ungkap Didik.
Baca Juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi
Didik melanjutkan, setiap pekerjaan pemeliharaan sistem Transmisi dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk memastikan keandalan listrik yang dapat dinikmati pelanggan. “Setiap pekerjaan pemeliharaan Transmisi dilakukan sebagai komitmen PLN memastikan kesediaan listrik yang andal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan rumah tangga, industri, termasuk pelanggan program Electrifying Agriculture yang semakin banyak diminati para pelaku usaha baik di bidang pertanian, perkebunan juga peternakan di Jawa Timur”, tutur Didik menjelaskan.
Baca Juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada
Disampaikan juga oleh Didik, dalam melaksanakan pemeliharaan sistem Transmisi, PLN berupaya optimal untuk tidak mengganggu aktivitas pelanggan. “Untuk mendukung kebutuhan pelanggan, PLN berupaya untuk melakukan pemeliharaan tanpa memerlukan pemadaman di sisi pelanggan, tentu dengan segala pertimbangan keamanan dan pengujian sebelumnya. Terlebih mengingat pada musim kemarau yang panjang ini, suplai listrik di bidang pertanian sangat diperlukan karena saat ini electrifying agriculture semakin berkembang, sehingga PLN mampu menghadirkan listrik yang andal untuk mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur”, pungkas Didik meyakinkan.pln
Editor : Redaksi