JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung mahasiswa untuk berwirausaha serta aktif terjun ke sektor riil.
“Pada kesempatan ini saya ingin mengajak mahasiswa memaksimalkan kompetensi yang dimiliki untuk memajukan sektor riil seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan,” kata Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki saat menyampaikan sambutan secara virtual pada acara Pelepasan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021 ke Seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Menteri Teten Puji Ganjar Pranowo Setinggi Langit
Hadir dalam kesempatan tersebut Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, Rektor Universitas Gadjah Mada., Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D, Direktur DPKM, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP, Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, serta seluruh peserta KKN-PPM Universitas Gadjah Mada.
Dalam paparannya, Teten mengucapkan selamat dan sukses atas “Prosesi penerjunan/ pelepasan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021”.
“Semoga segera melahirkan wirausahawan-wirausahawan unggul dan tangguh menghadapi setiap perubahan,” katanya.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) 2021 itu diikuti sebanyak 6.029 mahasiswa baik secara daring maupun bauran ke-74 Kabupaten/Kota di 24 Provinsi seluruh Indonesia.
Teten sekaligus mengingatkan semua untuk bersama-sama meningkatkan penerapan dan sosialisasi protokol kesehatan di manapun berada sehingga bisa bersama-sama memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Ia menyambut baik salah satu tema KKN-PPM UGM tahun ini yakni Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pemberdayaan Ekonomi Berbasis UMKM dan Bumdes yang disebutnya relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Baca Juga: Kejagung Periksa Mantan Pejabat Kemenko
“Sebagaimana kita ketahui, struktur ekonomi nasional didominasi 99% oleh UMKM. UMKM berkontribusi 60% terhadap PDB nasional dan 97% tenaga kerja. Baiknya ekonomi nasional kita sangat ditentukan baiknya UMKM kita,” kata Teten.
Di sisi lain, ia menambahkan, pandemi mengubah gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. UMKM yang bertahan di tengah pandemi adalah yang mampu beradaptasi dan bertransformasi masuk ke dalam ekosistem digital.
Pihaknya mencatat saat ini 21% (sekitar 13,7 juta) UMKM Indonesia telah hadir dalam platform digital, tahun 2020 lalu masih di angka 13% (sekitar 8 juta) dan target 30 juta UMKM (sekitar 47%) onboarding digital di akhir 2024.
“Digitalisasi memegang peranan penting dalam percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong UMKM Indonesia semakin kuat dan berdaya,” katanya.
Baca Juga: UMKM tak Dapat Bansos, cuma Dipermudah Proses KUR
Selama pandemi, terdapat 38% pengguna internet baru dengan rerata waktu online per harinya 4,3-4,7 jam/orang sebagaimana riset Google, Temasek, Bain, pada 2020.
Bahkan World Bank (2021) juga menyebutkan 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik di mana 74,1% mengandalkan e-commerce; dengan profil usaha 51% adalah reseller; dan produsen hanya mencapai 11%.
Sementara asosiasi e-commerce Indonesia (IdEA) pun mencatat selama pandemi terjadi kenaikan penjualan pada platform e-commerce sebesar 25%. Artinya, masyarakat Indonesia terutama pelaku UMKM telah keluar dari zona nyaman dan beradaptasi untuk bertahan.
“Kami terus mendorong UMKM Go-Digital dengan beberapa pendekatan yakni peningkatan literasi digital, kapasitas dan kualitas usaha. Dan perluasan pasar digital melalui Kampanye BBI, On-boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM,” kata Teten.agus
Editor : Redaksi