Cegah Bayi Stunting sejak Dini, Bupati Ajak Rematri Ponorogo Minum Pil Tambah Darah

PONOROGO (Realita)- Upaya penekanan bayi stunting di Kabupaten Ponorogo terus dilakukan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Salah satunya dengan upaya pencegahan stunting sejak dini. 

Hal ini dibuktikan dengan, program minum Pil Tambah Darah (PTD) yang dilakukan secara serentak oleh Remaja Putri (Rematri) setingkat SMP dan SMA se Kabupaten Ponorogo. Launching program inovasi Bupati Sugiri ini dilakukan di halaman depan Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo di komplek gedung terpadu, Selasa (31/10/2023). 

Baca Juga: Head to Head Ipong vs Giri di Pilkada Ponorogo, Indopol: Peluang Incumbent Menang 65,85 %

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, Diah Ayu Puspaningarti mengatakan, kegiatan ini diikuti kurang lebih 600 peserta, dan secara serentak juga diikuti oleh seluruh siswa putri SMP dan SMA negeri dan swasta yang ada di Ponorogo. 

" Kalau lounching ini ada 600 peserta. Tapi kegiatan ini juga secara serentak juga dilakukan di seluruh SMP dan SMA dibawah naungan Dindik, Kemenag, dan Cab Dindik Jatim," ujarnya. 

Ayu mengungkapkan, obat PTD yang diberikan ini, sudah didistribusikan ke seluruha puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang ada di Ponorogo. 

Baca Juga: Usung Kembali RILIS Dalam Pilkada Ponorogo, PDIP: Sosok yang Sejahterakan Rakyat

" Jadi nanti, sekolah-sekolah ini bisa ngambil di Puskesmas. Setiap minggu diberikan, dan rutin. Juga nanti dipantau hingga diminum oleh Rematri," ungkapnya. 

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku program minum PTD serentak ini, dalam rangka mencegah bayi stunting sejak dini. Pihaknya menyasar rematri berusia 12 hingga 17 tahun, lantaran nantinya mereka akan menjadi ibu. 

" Bila ibunya sehat, maka akan melahirkan bayi yang sehat dan tidak stunting. Karena stunting itu tidak cukup diobati saja, namun juga dicegah sejak dini," akunya. 

Baca Juga: Pilkada Ponorogo, ARCI Klaim Elektabilitas Sugiri Tertinggi

Sugiri mengaku, angka stunting di Ponorogo terus mengalami tren penurunan. Bila di tahun 2021 lalu mencapai 20 persen, di 2022 kemarin sudah mencapai 14 persen, atau dibawah rata-rata nasional. 

" Mudah-mudahan tahun ini turun lagi. Dan mudah-mudahan melalui program ini, kedepannya Ponorogo terbesar dari bayi stunting atau gagal tumbuh," pungkasnya. adv/znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru