EL SALVADOR - Kemenangan Sheynnis Palacios sebagai Miss Universe 2023 menimbulkan gejolak di negara asalnya, Nikaragua. Pemerintah menilai pencapaian Sheynnis di kontes kecantikan tersebut bisa jadi bumerang bagi rezim yang saat ini dipimpin oleh Presiden Daniel Ortega.
Awalnya pemerintah memberikan selamat atas kemenangan Sheynnis Palacios di malam final Miss Universe 2023 yang digelar di El Salvador, pekan lalu. Mereka menilai dengan berjayanya Nikaragua di kompetisi tersebut bisa memulihkan citra pemerintahan yang terisolasi dan represif di mata internasional.
Baca Juga: Disuruh Bugil, 10 Kontestan Miss Universe Indonesia Lapor Polisi
Namun kegembiraan dan kebanggaan yang diungkapkan pemerintahan Daniel Ortega dalam sebuah pernyataan, dirilis Minggu (19/11/2023), berubah menjadi kecaman. Melansir dari abcnews, dilaporkan bahwa mereka marah setelah mengetahui bahwa Sheynnis lulus dari perguruan tinggi yang menjadi pusat protes melawan rezim pada 2018. Sheynnis juga diduga berpartisipasi dalam protes tersebut.
Saat wanita 23 tahun ini dinobatkan sebagai Miss Universe 2023 pada Sabtu (18/1/2023), masyarakat umum Nikaragua -yang dilarang melakukan protes atau membawa bendera nasional dalam pawai- memanfaatkannya sebagai kesempatan langka untuk merayakannya di jalanan. Penggunaan bendera nasional biru-putih, dibandingkan dengan bendera Sandinista merah-hitam milik Daniel Ortega, tidak disukai pemerintah.
Kemenangan Sheynnis Palacios dinilai telah membuat oposisi Nikaragua gembira. Pendeta Katolik Roma Silvio Báez, salah satu dari puluhan pastor yang dipenjara atau diasingkan oleh pemerintah, mengucapkan selamat kepada sang ratu kecantikan di akun media sosialnya.
"Terima kasih telah membawa kegembiraan bagi negara kami yang telah lama menderita!," tulis Silvio.
"Terima kasih telah memberi kami harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi negara kami yang indah!" lanjutnya.
Wakil Presiden dan Ibu Negara Nikaragua Rosario Murillo kemudian mengecam berbagai situs media sosial oposisi yang merayakan kemenangan Sheynnis sebagai kemenangan bagi oposisi
"Dalam hitungan hari setelah kemenangan baru ini, kita melihat para komentator teroris yang jahat melakukan upaya ceroboh dan menghina untuk mengubah apa yang seharusnya menjadi momen kebanggaan yang indah menjadi sebuah kudeta yang merusak," kata Rosario.ik
Editor : Redaksi