Yayasan Wanustara Mentalita Indonesia Gelar Seminar Kebangsaan

JAKARTA (Realita)- Wanustara Mentalita Indonesia Foundation telah melaksanakan sebuah Seminar Nasional yang bertemakan “Pancasila Sebagaimana Landasan Bergerak Pemuda”. Seminar Nasional tersebut di pandu oleh Risa Wicaksana selaku Moderator, Dedy Rachmadi. S.Pd., M.Si, Didin Indra Saputra. S.A.P., M.Kesos, dan Anas Bukhori selaku Narasumber. 

Dedy Rachmadi selakunarasumber, menjelaskan Pancasila merupakan sebuah landasan bernegara yang sangat fundamental bagi Indonesia terutama dalam aspek hukum, pada sebuah perumusan hukum.

"Tentu saja harus dapat kita lihat dari aspek-aspek yang berada pada di isi Pancasila itu sendiri," ujar Dedy Rachmadi kepada wartawan, Senin (27/11/2023).

Dedy menerangkan, Hukum pada dasarnya merupakan sebuah alat yang memikat dan mengkontrol kehidupan masyarakat, maka dari itu Indonesia sangat beruntung dikarenakan dalam landasan perumusan sebuah kebijakan atau hukum tentunya harus di lihat dari segi nilai-nilai pancasilanya. 

Masih kata Dedy, sebagai landasan filosofis dari suatu Undang-Undang yang dibentuk itu menegaskan, pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang menjadi pertimbangan dalam membentuk suatu undang-undang, haruslah bersumber dari Pancasila. 

Hanya saja memang, pengaturan yang demikian itu bersifat umum, dan belum ada indikator dan variabel tentang nilai-nilai Pancasila yang dijadikan tolok ukur dalam penyusunan Naskah Akademik," sambungnya.

Begitu pula menurut Didin Indra Saputra yang juga hadir sebagai nara sumber pada seminar kebangsaan, pada konteks era disrupsi digital saat ini, dimana gaya hidup anak muda dapat dibilang sangat bebas dan tidak ada batasannya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai makna dari isi Pancasila itu sendiri, sebab semakin banyaknya budaya asing yang masuk seharusnya kita sebagai pemuda harus dapat memfilterisasi budaya asing tersebut supaya tidak akan terjadi kecelakan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Kebebasan anak muda dalam meraih pengetahuannya, ketika menggunakan alat bantu digital juga patut kita pantau dan dinasehati.

"Supaya tidak akan terjadinya degradasi nilai, moral, dan etika. Maka dari itu, peran Pancasila.

Cilegon dalam

sangat vital dalam menjaga generasi penerus bangsa agar tidak dapat merusak pola berpikir anak bangsa ketika mendapatkan pengetahuan yang liberal dari penggunaan teknologi digital saat ini," paparnya.

Begitu pula menurut penjelasan Anas Bukhori yang juga duduk sebagai nara sumber berikutnya, menurutnya,

Pancasila merupakan sebuah pokok utama dalam kehidupan berpolitik. Hal ini dapat kita lihat, bahwa dalam sebuah pengambilan keputusan pada pembuatan kebijakan maupun Undang-undang harus melalui proses politik yang dimana harus memiliki satu pemahaman mengenai seberapa pentingnya nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Undang-undang tersebut.

"Dalam kondisi saat ini, dimana seringkali terjadi praktik politik yang diluar dari nilai-nilai Pancasila," beber Anas.

Sebab praktik politik yang mengabaikan nilai-nilai Pancasila tentu saja sangat memiliki dampak yang sangat buruk untuk generasi muda selanjutnya. Praktik politik seharusnya dapat mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, karena praktik politik yang liberal tentu saja dapat merusak dasar negara. 

"Sekian hasil dari Seminar Nasional yang telah kami laksanakan di GOR Pulogadung, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga penyampaian yang telah dipaparkan oleh para narasumber dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menjaga keutuhan bangsa ini dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa serta bernegara saat ini," tutup Risa Wicaksana sang moderator.tom

Editor : Redaksi

Berita Terbaru