Naikkan Angka IPM, Pemkab Ponorogo Galakkan Literasi Genjot Angka RLS

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo terus menggenjot naiknya angka Indek Pembangunan Manusia ( IPM) di Ponorogo. Salah satunya dengan mendongrak angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). 

Diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo, pada tahun 2022 lalu, IPM Ponorogo diangka 71,82. Dengan rincian Umur Harapan Hidup (UHH) 73,20, Harapan Lama Sekolah ( HLS) 13, 76, dan RLS 7,77 tahun atau setingkat kelas 1 SMP. 

Baca Juga: Urai Polemik One Way, Bupati Ponorogo Kembalikan Jadi Dua Arah Lagi

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengakui masih rendahnya kenaikan IPM di Ponorogo. Pasalnya, bila dibandingkan tahun 2021 yakni 71,06 , kenaikan IPM tahun 2022 hanya mencapai 0,81 saja. Dengan variable RSL 7,77 tahun. 

"Tapi sejak dulu naiknya kecil dari 6 ke 7," ujarnya, Rabu (29/11/2023). 

Sugiri mengaku, selain pengambilan sampling survie yang acak oleh BPS, banyak anak Ponorogo yang berkuliah di luar kota tidak masuk dalam survie BPS. 

Baca Juga: 3 Minggu Sumbang PAD Ponorogo Rp 360 Juta, Pasar Malam Aloon-Aloon Diperpanjang

"Lah BPS kadang-kadang rundom sampling itu itu saja," akunya. 

Sugiri mengungkapkan, untuk mendongkrak angka IPM melalui variabel RLS tahun 2023 ini. Pihaknya terus menggenjot tingkat pemahaman literasi masyarakat. Salah satunya dengan kebijakan sekolah penyetaraan gratis. Dimana tahun ini sedikitnya ada 1.700 warga Ponorogo mengikuti program ini. 

" Yang kami dorong hari ini bagaimana  perpanjang rata-rata lama sekolah. Kenapa saya kemudian hari ini hampir 1.700 orang kita sekolahkan penyetaraan, yang putus sekolah SMP kita setarakan yang putus SMA kita setarakan dalam rangka memperdalam, kalau sudah rata-rata lama sekolah kita diatas 12 tahun, kabupaten baru hebat," ungkapnya. 

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

Selain melalui program sekolah penyetaraan. Pihaknya juga genjar melakukan peningkatan literasi masyarakat melalui berbagai program. Baik bersama TP-PKK, dan komunitas literasi lainnya. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang kini masih menjadi penyumbang rendahnya RLS di Ponorogo. 

" Sekarang 7,7 kalau sudah yang saya sekolahkan itu lulus kan dihuni 12.000 orang misalnya, kalao kemudian lulus sekolah penyetaraan selesai sudah urusan itu," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru