Ketua DPRD Kota Malang Apresiasi Sarasehan MUI Kota Malang

KOTA MALANG (Realita)- Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, menghadiri undangan Sarasehan dengan Ulama, Umaro, Ormas Islam dan Pondok Pesantren di Kota Malang 2023, yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang di Hotel Sahid Montana I, Rabu (15/11). 

Made mengapresiasi sarasehan yang digelar MUI Kota Malang ini. Apalagi menjelang pemilu serentak nanti. 

Baca Juga: DPRD, Pj Wali Kota, Seluruh OPD hingga Forkopimda Kota Malang Teken Pakta Integritas Anti Korupsi

"Program ini memang sangat kita harapkan. Sarasehan ini memang menjadi salah satu program andalan MUI. Jadi untuk penyegaran di internal MUI, sperti pondok pondok pesantren, menghadirkan ulama dan umaro. Dan juga untuk menyamakan persepsi," katanya. 

Apalagi menjelang pemilu seperti ini, Made mengungkapkan perpecahan seperti sudah di depan mata. "Tapi tadi tausiyah dari Prof. Mas'ud Said sangat luar biasa. Isinya bisa mempersatukan bersama. Semoga itu semua bisa menjadi pelajaran buat kita semua," ungkapnya. 

Salah satu Ketua MUI Kota Malang, yang membidangi komisi ukhuwah, hubungan ulama umaro dan hubungan antar umat beragama, yang sekaligus Ketua Panitia Sarasehan, H. Ahmad Taufik, mengatakan tujuan sarasehan ini merupakan bagaimana ulama, umaro, pemimpin agama, pemimpin pemerintahan, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersinergi menjaga dan terus mewujudkan harmonisasi kehidupan di Kota Malang. 

Baca Juga: DPRD Beri 78 Catatan atas LKPJ Kota Malang 2023, Ada Soal Pasar Gadang hingga MCC

"Dengan digelarnya acara sarasehan ini, kami ingin harmonisasi di Kota Malang terjaga dengan baik. Maka dari itu tadi kita mengundang dari unsur tokoh masyarakat tokoh agama dan dari unsur pemerintahan dan pimpinan pondok pesantren," ungkapnya. 

 Ketua MUI Kota Malang, yang membidangi komisi ukhuwah, H. Ahmad Taufik. (Foto: Muhammad/realita) Ketua MUI Kota Malang, yang membidangi komisi ukhuwah, H. Ahmad Taufik. (Foto: Muhammad/realita)

Baca Juga: Mendesak, DPRD Segera Ambil Keputusan Ranperda tentang Kota Layak Anak Jadi Perda

Disinggung apakah kegiatan ini merupakan bentuk antisipasi dari Pesta Demokrasi yang akan digelar 2024 nanti. Ia mengatakan, bahwa sebenarnya tidak ada hubungannya. Namun momennya dekat dengan pesta demokrasi, sehingga tepat. 

"Kegiatan ini kami susun sejak 2021, namun kebetulan momennya dekat dengan pesta demokrasi 2024 nanti. Jadi, Insha Allah kegiatan ini semakin tepat untuk memantabkan ikhtiar kita dalam mewujudkan pemilu damai, khususnya di Kota Malang, umumnya di Indonesia ini," tuturnya.mad/adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru