JAKARTA- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara soal kemerosotan elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia meyakini kemerostan disebabkan karena banyaknya intimidasi.
“Sebenarnya kalau kami lihat dukungan rakyat sangat kuat hanya memang kami akui banyak intimidasi sehingga menyebabkan undecided voters (yang belum menentukan pilihan) dan unspoken voters (yang tidak menentukan pilihan) itu juga cukup banyak,” kata Hasto kepada awak media di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga: Survei Pilkada Kota Madiun, Paslon Maidi-Panuntun Lebih Unggul
Dia menjelaskan, kubu pengusung Ganjar-Mahfud kini menempuh srategi untuk menyosialisasikan program demi menggaet suara publik. Salah satunya yaitu KTP Sakti yang meliputi Kartu Indonesia Pintar, Sehat serta mengakomodasi bantuan sosial (bansos). Menurut dia, ini menjadi salah satu langkah strategis pihaknya untuk mendulang suara dengan memastikan kesejahteraan masyarakat.
“Terbayarkan tanggapannya sangat luar biasa dari ibu-ibu, dari wong cilik, dari kaum muda karena mereka mendapatkan suatu kepastian bahwa komitmen di dalam memajukan pendidikan,” jelasnya.
Baca Juga: Citra Institute: Elektabilitas Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi Teratas di Pilkada Mimika
Lebih lanjut, Hasto enggan mengungkap maksud adanya intimidasi. Ia menilai para awak media sudah mengetahui arah pernyataannnya itu.
Baca Juga: Survei Citra Institute: Elektabilitas Maximus-Peggi Ungguli JOEL-AIYE di 4 Dapil
“Ya teman-teman pers kan juga ada (tahu),” tuturnya.in
Editor : Redaksi