Aktivis LGBT Ditikam Orang Tak Dikenal Depan Rumah

UGANDA- Seorang aktivis hak-hak LGBT terkemuka di Uganda, di mana kelompok minoritas seksual mengatakan bahwa mereka telah menghadapi gelombang pelecehan sejak undang-undang anti-gay diberlakukan tahun lalu, ditikam pada hari Rabu dan berada dalam kondisi kritis.

Steven Kabuye "ditikam sampai hampir mati oleh penyerang tak dikenal beberapa meter dari rumah kami saat dia hendak berangkat kerja pagi ini", Colored Voices Media Foundation-Truth to LGBTQ Uganda, mengatakan di platform media sosial X.

Colored Voices membagikan sebuah video yang menunjukkan Kabuye menggeliat kesakitan dengan luka yang terlihat jelas di pergelangan tangannya dan pisau mencuat dari perutnya. Seorang juru bicara polisi mengatakan dia tidak mengetahui serangan itu dan akan menyelidikinya.

Frank Mugisha, aktivis LGBT paling terkemuka di Uganda, mengatakan dia yakin hal itu dilatarbelakangi oleh homofobia yang dipicu oleh undang-undang tersebut, yang merupakan salah satu undang-undang paling ketat di dunia. “Kebencian yang mendalam terhadap minoritas seksual yang dikeluarkan oleh undang-undang tersebut menciptakan suasana di mana serangan semacam itu terjadi,” kata Mugisha.

Undang-undang menetapkan hukuman mati untuk tindakan sesama jenis tertentu. Setidaknya tujuh orang telah ditangkap berdasarkan undang-undang tersebut, dan para aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa undang-undang tersebut juga menyebabkan meningkatnya kekerasan yang dilakukan individu terhadap kelompok LGBT, termasuk pemerkosaan, penyiksaan dan pemukulan.

Pemerintah Uganda membantah hal ini terjadi dan mengatakan undang-undang tersebut dimaksudkan untuk mengkriminalisasi aktivitas sesama jenis dan promosinya, bukan menghukum kelompok LGBT di Uganda. Pengadilan Uganda bulan lalu mendengarkan petisi yang mengatakan undang-undang tersebut melanggar hak yang dilindungi konstitusi. Pihaknya belum mengeluarkan keputusannya.ha

Baca Juga: Tolak Anaknya Rujuk dengan Indra Bekti, ibunda Aldila Singgung Nabi Luth

Editor : Redaksi

Berita Terbaru