SEMARANG (Realita)- Kinerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dinilai yang terbaik se Indonesia. Banyak program dan kegiatan yang pelaksanaannya mampu memberi kemanfaatan secara luar bisa kepada masyarakat juga banyak membantu meringankan tugas-tugas pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Perkuat Sinergi dalam Kerukunan Umat Beragama Jelang Pilkada Serentak
Ketua MUI Pusat Prof Dr KH Noor Achmad MA menilai, salah satu kunci sukses MUI Jawa Tengah yang dipimpin Dr KH Ahmad Darodji MSi untuk kali ketiga, dalam mengimplementasikan tugas sebagai himayatul ummah (pelindung umat), khadimul ummah (pelayan umat) dan shodiqul hukumah (mitra pemerintah), karena dalam kepengurusannya banyak merekrut unsur generasi muda dan intelektual kampus.
Penilaian tersebut dikemukakan ketika melantik sekaligus taaruf pengurus MUI Jawa Tengah periode 2021-2026, di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Sabtu (17/7/2021). Pelantikan dengan prokes ketat diselenggarakan secara offline dan online, menggunakan zoom meeting yang difasilitasi Televisi Kampus Udinus (TVKU) dan TV MAJT serta streaming youtube.
Hadir dalam pelantikan tersebut Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi, Wakil Ketum Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA, jajaran ketua diantaranya KH Hanief Ismail Lc, Prof Dr KH Abu Rokhmad MA, Drs KH Hadlor Ikhsan. Sekum Drs KH Muhyiddin MAg, jajaran Sekretaris Dr KH Multazam Achmad MA, KH Agus Fathudin Yusuf MA, Bendahara Prof Agus Sumartono serta para Ketua Komisi.
Pelaksanaan taaruf dipandu Prof Dr KH Abu Rokhmad MA dan diisi orientasi ke-MUI-an oleh Waketum Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA diikuti oleh seluruh pengurus MUI Jawa Tengah.
“Anak-anak muda bersama intelektual kampus yang dikader Kiai Darodji inilah yang mampu membangkitkan kiprah MUI di kancah sosial kemasyarakatan, keagamaan dan pemerintahan,” papar Prof Noor Achmad yang juga Ketua Baznas Pusat dan Ketua PP MAJT ini.
Baca Juga: Jelang Pilkada, FKUB Jawa Tengah Berharap Tidak Ada Politisasi Agama
Sentuhan Kiai Darodji, berhasil menciptakan sinergitas yang kuat dalam mengembangkan kemitraan di berbagai kegiatan strategis, hingga mencerahkan masyarakat, terutama di era pandemi. Pemprov selalu berharap munculnya inisiasi-inisiasi MUI Jateng dalam hal fatwa dan tausiyah untuk disosialisasikan ke masyarakat.
Menurut Noor Achmad, kinerja yang luar biasa tersebut patut dicontoh MUI-MUI di Indonesia. Belum dilantik pun, MUI Jateng sudah sarat kegiatan seperti webinar, seruan, tausiyah hingga istighotsah rutin untuk agar masyarakat Jateng dibebaskan dari Covid-19.
“Posisi sebagai pelindung, pelayan umat dan mitra pemerintah diukir baik oleh MUI Jateng,” katanya.
“Saya berharap peran MUI akan semakin membumi dan menjadi pelopor, sebagai imamnya para umat, khususnya umat islam. Pembentukan Ganas Annar, Mualaf Center juga sebagai bukti kuatnya semangat melindungi umat,” tambahnya.
Baca Juga: MUI Jawa Tengah Desak Pemerintah Revisi Pasal-Pasal Krusial PP No 28/2024
Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi menyampaikan terima kasih kepada MUI Pusat yang banyak membimbing sehingga tugas-tugas MUI Jateng dapat terselesaikan dengan baik.
Kiai Darodji membenarkan posisi MUI kini benar-benar pada situasi yang tepat untuk mengimplementasikan tugas-tugasnya sebagai pelindung umat, pelayan umat dan mitra pemerintah, khususnya di era pandemi.
MUI Jateng, harus rajin mengeluarkan tausiyah untuk umat sekaligus membantu tugas-tugas pemerintah. Misalnya tausiyah mengenai kondisi Covid-19 yang masih mengganas hingga pelaksanaan shalat Idul Adha 1442 Hijriyah dan penyembelihan hewan kurban.
“Banyak pihak yang meminta MUI mengeluarkan tausiyah. Faktanya memang sebagian besar umat Islam menaati tausiyah terutama di tengah kondisi Covid-19. Komisi-Komisi di MUI Jateng pun banyak yang mengawali kegiatan untuk memberi pencerahan kepada masyarakat dalam mengatasi pandemi.
Kerja MUI Jateng yang padat, tambahnya juga dimudahkan dengan pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat memaksimalkan webinar, zoom meting dan lainnya. Setelah pengukuhan, Kiai Darodji mengajak para Komisi MUI Jateng mulai berkegiatan dengan menerapkan prokes ketat.
Editor : Redaksi