SIDOARJO (Realita) - Ketua Satgas Covid- 19 RS Rahman Rahim dr. Santi Dwi saat ditemui tim media di kantornya Jl. Raya Saimbang No.10, Kebonagung, Kec. Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengatakan, setiap pemulasaraan atau pemakaman jenazah Covid-19 di RS Rahman Rahim itu biayanya bisa diklaim di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jika syarat-syaratnya dipenuhi.
Salah satunya adalah, pihak keluarga bersedia jika jenazah dites Swab, dan jika memang positif lalu dilaksanakan pemulasaraan dengan protokol kesehatan. "Tapi kalau pihak keluarga menolak tes Swab, atau salah satu syarat tidak terpenuhi, ya otomatis keluarga bayar secara mandiri," jelas dr. Santi.
Baca Juga: Pemkot Batu Apresiasi 250 Relawan Penggali Kubur
Perlu diketahui untuk biaya pemakaman secara protokol kesehatan dengan biaya mandiri dipatok antara Rp 4 - 5 juta. Biaya itu terdiri dari biaya mobil ambulan, APD, peti jenazah, dan petugas.
Baca Juga: MUI Jateng Minta Jenazah Covid-19 Tidak Disemprot Klorin
Sebelumnya sempat dikatakan oleh Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno jika pihak RS Rahman Rahim menyebutkan biaya Rp 4 juta untuk proses pemulasaraan secara protokol kesehatan. Hal itu terjadi saat ada warga desa Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, berinisial S meninggal diduga karena Covid-19. Camat mengatakan, saat ada warga meninggal Kepala desa Wonokasian Sunaryono berkoordinasi dengan pihak RS Rahman Rahim, diduga kades tidak paham, kades lalu mengatakan jika RS Rahman Rahim mematok tarif Rp 4 juta untuk pemulasaraan jenazah. Padahal jika memang jenazah positif Covid-19 dan semua persyaratan dilengkapi, biaya pemulasaraan bisa digratiskan.
Baca Juga: Sebar Hoaks tentang RSUD, Pemuda di Ponorogo Ini Mandikan Jenazah Covid-19
Diduga Dinas Kesehatan selama ini minim sosialisasi sehingga banyak masyarakat dan pemerintah desa (Pemdes) kurang paham terkait penanganan Covid-19. Harusnya Dinas kesehatan dan tim gugus tugas Covid-19 kabupaten Sidoarjo, lebih sering menggandeng media guna memberikan edukasi bagi desa dan masyarakat, Sehingga kedepannya jangan sampai ada masyarakat yang tidak paham, penanganan Covid-19.hk
Editor : Redaksi