KOTA MALANG (Realita)- Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, memberikan beberapa catatan terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-110 yang jatuh pada 1 April di tahun 2024 besok.
Menurutnya, catatan itu sejumlah PR yang harus segera dituntaskan. Mengingat banyak PR besar yang belum terlaksana.
Baca Juga: DPRD Setuju dan Sahkan Perubahan APBD Kota Malang 2024
"Catatan untuk Kota Malang. Kalau kita melihat masih stagnan. Banyak PR besar yang belum terlaksana, karena kita tersandera masa lalu. Contohnya saja tiga pasar, yaitu Pasar Besar, Pasar Gadang, Pasar blimbing kita belum bisa menyelesaikan. Kemudian sistem jacking belum kita selesaikan. Semua masih bermasalah," ungkapnya, Minggu (31/3).
"Kemudian, kemacetan belum diselesaikan. Banjir juga masih ada. Bagaimana masyarakat ingin menjalan aktifitas lancar. Masalah banjir ini PR kita. Makanya catatan ini harus segera diselesaikan," tambahnya.
Tak hanya itu, sambung Made, DPRD sering kali mengingatkan soal pelayanan terhadap masyarakat harus semakin ditingkatkan dengan baik. Terutama, pelayanan primer terhadap masyarakat.
Baca Juga: Ditandatangani, DPRD Kota Malang Setujui dan Sahkan Rancangan KUPA-PPAS APBD 2024
"Kita berharap Pemkot bisa memberikan pelayanan primer dengan baik. Tiap tahun kita sering mengingatkan untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat," tandasnya.
Selanjutnya Made menyampaikan, pelayanan terhadap kebutuhan primer masyarakat yang sering dijumpai pada setiap tahun ajaran baru di dunia pendidikan. Yang mana masyarakat selalu menjerit berkeluh kesah tentang susahnya mencari sekolah negeri.
"Berikutnya di bidang kesehatan. Sekarang ini banyak rumah sakit yang penuh. Padahal IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tinggi, angka pertumbuhan tinggi, tapi kenyataan di lapangan banyak masyarakat yang di tolak untuk mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit," ungkapnya.
Baca Juga: DPRD Kota Malang Targetkan Rancangan APBD Perubahan 2024 Bisa Disahkan Awal Agustus
Made juga berharap, Pemkot Malang bisa memberikan pelayanan primer yang baik secara kontinu, namun juga melayani pelayanan yang bersifat insidentil.
"Jangan lupakan yang bersifat insidentil. Apa itu pelayanan insidentil? Misalkan saja, menurunkan harga bahan pokok secepatnya. Karena inflasi apabila terus tidak dikendalikan, saya rasa akan kemana-mana efek dominonya. Tapi jangan lupakan yang sifatnya primer. Yang mana pelayanan yang dibutuhkan masyarakat," pungkasnya. (mad).
Editor : Redaksi