Makin Banyak Negara Eropa Akui Kedaulatan Palestina

GAZA - Palestina masih berupaya mendapat pengakuan sebagai negara di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.

Terbaru, sejumlah negara Eropa menyatakan segera mengakui Palestina sebagai negara.

Baca Juga: UNICEF: Israel Sudah Bunuh Lebih dari 13 Ribu Anak Palestina

Sebagai informasi, selama ini Palestina terus berjuang untuk menjadi negara merdeka, mendapat pengakuan dunia dan menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Upaya terbaru agar Palestina resmi menjadi negara anggota PBB telah digagalkan Amerika Serikat (AS) lewat veto di Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/4/2024).

Veto AS itu membuat Palestina tetap berstatus sebagai pengamat di PBB. Status itu telah disandang Palestina, yang diwakili Organisasi Pembebasan Palestina, sejak tahun 2012.

Baca Juga: Bilang Palestina Aman-Aman Saja, Tak Seperti Pemberitaan di Media, Gus Iqdam Dirujak Netizen

Kini, sejumlah negara Eropa disebut akan memberikan pengakuan resmi terhadap negara Palestina pada akhir bulan Mei 2024. Rencana negara-negara Eropa untuk mengakui negara Palestina itu langsung memicu reaksi keras dari Israel.

Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), hal tersebut diungkapkan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, saat berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEC) di Riyadh, Arab Saudi.

Borrell tidak menyebut lebih lanjut negara mana saja yang akan mengakui negara Palestina secara resmi.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kirim Bantuan untuk Korban Konflik di Gaza Palestina

Namun, sejumlah negara Eropa seperti Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia mengumumkan bahwa mereka akan melakukan upaya bersama untuk mewujudkan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara.

Dalam pernyataan pada 22 Maret lalu, Spanyol mengungkapkan bahwa atas nama perdamaian Timur Tengah, pihaknya sepakat dengan Irlandia, Malta dan Slovenia untuk mengambil langkah pertama menuju pengakuan terhadap negara yang dideklarasikan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru