Kasus Kriminal Gengster di Madiun, Sugar Daddy Cafe Juga Jadi 'Korban'

MADIUN (Realita) – Pihak manajemen Sugar Daddy Café angkat bicara soal aksi kriminal yang terjadi di Kota Madiun pada Minggu (19/5/2024) dini hari.

Pemilik Sugar Daddy Café, Devina Pradiva mengaku, awal mulanya café miliknya yang berada di jalan Yos Sudarso Kota Madiun tersebut dipesan oleh seseorang yang mengaku bernama Satria. Pemesan itu, meminta tempat dengan kapasitas 80 orang. Namun setelah acara dimulai, tiba-tiba datang ratusan pemuda dengan kondisi sudah dalam keadaan mabuk.

Baca Juga: Bentrokan Berdarah di Kampung Bunderan, Jakarta Utara, 1 Orang Tewas Bersimbah Darah

“Ketika 80 orang datang dan meja telah terisi, setengah jam kemudian tiba-tiba banyak yang masuk. Anak-anak ini cuma joget-joget saja, tanpa memesan apapun,” katanya, Senin (20/5/2024).

“Ada ratusan orang lebih yang datang, kita sudah tidak bisa ngontrol. Apalagi mereka datang kesini sudah kelihatan habis mabuk,” tambahnya.

Devina menjelaskan, cafenya hanya menyediakan minuman golongan A jenis bir saja. Itupun, sudah mengantongi izin resmi. Soal adanya dugaan minuman keras (miras) saat acara berlangsung, pihaknya tidak mengetahui secara pasti. “Kami hanya menyediakan bir dan legalitas kita perijinan golongan A. Kalau minuman seperti arak dan lainnya kami tidak menyediakan disini,” terangnya.

Dari ratusan orang yang datang, Devina mengaku merasa rugi lantaran hanya memesan makanan dan minuman dengan total Rp 900 ribu saja. Pun, ia mengaku juga menjadi korban lantaran cafénya dikaitkan dengan aksi yang diduga dilakukan oleh gangster Sakura tersebut.

“Kami hanya mendapat Rp 900 ribu saja dari ratusan orang yang datang itu. Kami juga terkena dampaknya. Apalagi mereka tidak bilang kalau dari komunitas apa,” jelasnya.

Baca Juga: Viral, Pesta Pernikahan Berubah Jadi Keributan di Jimbaran, Dua Kelompok Saling Serang

Selain itu, Devina juga tidak mengetahui jika acara tersebut ditiketkan Rp 80 ribu oleh penyelenggara. Dirinya baru mengetahui setelah melihat layer acara.

Cilegon dalam

“Itu sama sekali kita nggak tahu kalau ditiketkan, berpanitia, dan berbayar. Kita tahu dari teman-teman yang bilang kalau ditiketkan, karena Satria bayar di kami cuma sekitar Rp 900 ribu saja,” sebutnya.

Namun meski kesalahan tidak tertumpu pada Sugar Daddy, Devina tetap bertanggungjawab dengan memberikan santunan pada pemilik warung di jalan Kalasan yang terkena dampak dari aksi tak terpuji itu.

Baca Juga: Dua Kelompok Warga di Halmahera Tengah Bentrok,  3 Orang Luka

“Pihak kami akan tetap berproses sesuai ketentuan hukum yang ada. Kita juga memberikan santunan ke beberapa korban yang sudah dirugikan atas masalah ini,” tandasnya.

Sekedar diketahui, insiden penyerangan serta penganiayaan dan pengerusakan terjadi di tiga titik. Yakni, di Jalan Yos Sudarso, Jalan Kalasan, dan Jalan Puspo Warno. Peristiwa terjadi pukul 01.30 Wib. Selain tiga korban yang dirawat di RSUD, empat korban lainnya juga mengalami luka. Tak hanya itu, salah satu kios di Jalan Kalasan, Kelurahan Patihan, Manguharjo juga menjadi sasaran pengerusakan segerombolan orang tak dikenal tersebut.

Sebelum aksi penyerangan, segerombolan pemuda berjumlah puluhan orang mengelar tasyakuran di Sugar Daddy Cafe. Setelah itu, barulah terjadi bentrok. adi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru